RS Adam Malik Siap Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Sebagai Pusat Rujukan

Medan, 26 Juli 2024 – Rumah Sakit (RS) Adam Malik menyatakan siap untuk ikut menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 pada September 2024 mendatang. Rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini dipercaya sebagai salah satu pusat rujukan di Sumut untuk penanganan medis selama penyelenggaraan even olahraga terbesar yang diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia itu. Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) menyebut sudah menyiapkan semua layanan dilengkapi dengan tenaga kesehatan terbaik, terutama di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap, serta layanan penunjang. Ini dilakukan sebagai bentuk dukungan RS Adam Malik dalam pelaksanaan PON XXI, terutama untuk penanganan medis bagi para atlet dan ofisial tim selama even tersebut berlangsung pada bulan depan. “RS Adam Malik siap mendukung pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024 sebagai pusat rujukan untuk penanganan medis selama even tersebut. Kita sudah menyiapkan layanan IGD, rawat inap, kamar bedah, dan layanan penunjang lainnya untuk seluruh atlet dan ofisial tim. Tentunya didukung oleh tenaga kesehatan terbaik, mulai dari dokter spesialis, perawat dan tenaga kesehatan lainnya,” ungkap dr Zainal memberikan keterangan kepada media. Ditambahkan pula oleh Ketua Tim Kesehatan RS Adam Malik Dr dr Kamal Basri Siregar MKed(Surg) SpB(K)Onk FICS MHKes, RS Adam Malik ikut berkontribusi sebagai pusat rujukan, sekaligus juga di medical center. “Kita sebagai pusat rujukan menyiapkan apabila medical center di lapangan tidak bisa menangani, atau tidak bisa ditangani rumah sakit rujukan di daerah. Kita juga termasuk tim pelatih yang melatih dokter-dokter yang akan bertugas di lapangan,” katanya. Disampaikannya lagi, sebagai rumah sakit rujukan untuk PON XXI, RS Adam Malik akan menyiapkan pelayanan maksimal. “Nanti mungkin beberapa ruangan kita siapkan, misalnya di IGD, selama PON kita siapkan satu tempat tidur khusus. Begitu juga kamar rawat inap di VIP, kamar di kelas 1, juga kita siapkan. Perawat khusus kita siapkan di IGD dengan ID card petugas PON. Dokter onsite juga tetap ada di IGD,” ucap dr Kamal lagi menjelaskan lebih lanjut Selain itu, RS Adam Malik juga akan mengirimkan tim kesehatan yang didukung oleh para dokter spesialis, dokter umum, perawat ahli, serta tenaga kesehatan lain, teknisi medis, dan staf pendukung untuk bertugas langsung di lapangan selama pelaksanaan PON XXI nanti. Kemudian, juga akan diberangkatkan ambulans khusus untuk pelayanan medis bagi tamu VVIP, yang dilengkapi dengan instalasi mini ICU (Intensive Care Unit) dan obat-obatan. “Ada 20-an orang kita siapkan, di samping instruktur di lapangan, untuk bertugas di medical center. Ambulans VVIP juga kita siapkan sebagai ambulans untuk tamu-tamu khusus, mungkin pejabat-pejabat setingkat Menteri. Tim dan ambulans VVIP ini akan bertugas langsung di lapangan bekerja sama dengan tim lainnya,” pungkas dokter yang juga menjabat sebagai Kepala IGD RS Adam Malik itu menambahkan keterangannya. Sebelumnya, RS Adam Malik juga dipercaya untuk penanganan medis dalam beberapa even besar yang dilaksanakan di Sumut. Di antaranya adalah dua even internasional, F1 Powerboat dan Aquabike Jetski World Championship yang berlangsung untuk pertama kalinya di Indonesia sejak 2023 lalu. Kemudian, RS Adam Malik juga selalu dipercaya sebagai tim kesehatan VVIP dalam setiap kunjungan kerja Presiden dan Wakil Presiden RI di Sumut. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.
Rayakan HUT 31, RS Adam Malik Dorong RSUD Siap Jalankan Transformasi Kesehatan

Medan, 19 Juli 2024 – Rumah Sakit (RS) Adam Malik terus mendorong rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk siap menjalankan transformasi kesehatan, terutama rujukan layanan prioritas. Salah satunya dengan membekali setiap RSUD melalui seminar ilmiah tentang layanan prioritas. Kegiatan ini sekaligus digelar dalam rangka peringatan hari ulang tahun (HUT) RS Adam Malik ke-31 di Gedung Menara Mandiri, Medan, Jumat (19/7/2024). Dalam sambutannya, Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr Sunarto MKes kembali mengingatkan bahwa RS Adam Malik sebagai RS vertikal di bawah Kementerian Kesehatan RI memiliki tiga tugas besar. Selain terus berusaha memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, RS vertikal juga harus mampu menjadi RS pengampu, baik di tingkat nasional maupun regional, serta menjadi pusat pendidikan dan pusat penelitian terbaik. “RS Adam Malik sebagai RS vertikal tidak boleh bagus sendiri. RS vertikal itu harus mampu menjadi pengampu nasional dan pengampu regional. Dalam hal RS Adam Malik diampu oleh pengampu nasional untuk beberapa layanan, maka juga harus bisa menjadi pengampu regional dengan mengampu RSUD di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan sekitarnya dalam layanan prioritas,” ungkap dr Sunarto yang hadir secara daring dari Jakarta. Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) menyampaikan bahwa RS Adam Malik sebagai pengampu regional terus berupaya mengoptimalkan jejaring RS, agar dapat menciptakan pemerataan layanan rujukan di daerah. “Kita semua terhubung oleh transformasi kesehatan. Kami ingin berbagi agar kita bisa tumbuh bersama. Kami bisa membantu RSUD untuk bisa lebih cepat memiliki SDM yang tepat,” ucap dr Zainal pula. Dalam seminar ilmiah ini sendiri dipaparkan tentang lima layanan prioritas, yang disampaikan oleh masing-masing tim pengampuan layanan dari RS Adam Malik. Yaitu, layanan kanker yang dibahas dr Meutia Sari SpKNTM SubspOnk(K), layanan jantung oleh dr Joy Wulansari Purba MKed(Kardio) SpJP, layanan stroke dari dr Chairil Amin Batubara MKed(Neu) SpN(K), layanan urologi oleh dr Radar Radius Tarigan MKed(PD) SpPD-KGH FINASI, serta layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang disampaikan oleh dr Pertin Sianturi SpA(K). Kegiatan ini dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan RSUD se-Sumut dan Aceh. RS Adam Malik sendiri mengampu sebanyak 22 RSUD se-Sumut dan 11 RSUD dari Aceh. Selain itu, juga membimbing 3 RSUD di wilayah Riau dan 5 RSUD di Kepulauan Riau. Tidak hanya layanan kanker, jantung, stroke, urologi, dan KIA, RS Adam Malik juga mengampu lima layanan prioritas lainnya. Yaitu, gastrohepatologi, penyakit infeksi emerging, diabetes melitus, respirasi dan tuberkulosis, dan kesehatan jiwa. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.
Tumor Tulang Tak Lagi Harus Amputasi, Bisa Ditangani di RS Adam Malik

Medan, 16 Juli 2024 – Kasus tumor tulang dulu selalu berakhir dengan amputasi. Tindakan ini dilakukan untuk membuang anggota tubuh yang sudah dirusak oleh tumor, sehingga tumor tidak menyebar ke bagian lainnya. Tapi, kini pasien tumor tulang tak perlu takut lagi. Karena, penyakit ini sudah bisa ditangani di RS Adam Malik dengan operasi limb salvage, tanpa amputasi. Dijelaskan dr Andriandi MKed(Surg) SpOT(K) dari KSM Orthopaedi dan Traumatologi RS Adam Malik, salah satu kasus tumor berbahaya pada tulang adalah giant cell tumor. Jenis ini merupakan tumor tulang agresif yang dapat merusak seluruh tulang di tubuh, terutama tulang anggota gerak. Menurutnya, dulu tim dokter akan melakukan tindakan amputasi untuk menyelamatkan pasien. “Dahulunya, jenis tumor ini, yang sudah melibatkan seluruh permukaaan tulang dan jaringan sekitarnya, selalu dilakukan tindakan amputasi. Namun, kini dapat dilakukan tindakan operasi limb salvage atau operasi menyelamatkan tulang dengan berbagai metode, tanpa amputasi. Penanganan lebih kompleks adalah eksisi luas dan rekonstruksi dengan megaprosthesis, yang dilakukan apabila tumor telah menyebabkan kerusakan yang berat,” ungkap dr Andriandi. Lebih lanjut dijelaskan Kepala Instalasi Pelayanan Eksekutif RS Adam Malik itu, tumor tulang biasanya terjadi pada orang dewasa dengan usia 20-40 tahun. Kasus ini sering menyerang bagian bawah tulang paha (distal femur), bagian atas tulang kering (proximal tibia), tulang pergelangan tangan (distal radius), dan bagian atas tulang panjang di lengan atas (proximal humerus). “Gejala awal yang sering dirasakan pasien antara lain nyeri pada daerah yang terkena, dan bersifat progresif terutama pada malam hari. Nyeri disusul timbulnya benjolan pada daerah yang terkena. Pada kondisi yang sudah lanjut, benjolan dapat menyebabkan gangguan fungsi dari sendi dan dapat menyebar ke paru-paru, yang dapat berakibat fatal,” terangnya. Belum lama ini, tim dokter orthopedi onkologi dari KSM Orthopaedi dan Traumatologi RS Adam Malik dipimpin dr Andriandi berhasil melakukan operasi limb salvage dan rekonstruksi defek tumor dengan megaprosthesis pada kasus tumor tulang di tungkai kiri bawah. “RS Adam Malik kali pertama menangani kasus giant cell tumor seperti ini, yang ditangani dengan rekonstruksi proximal tibia megaprosthesis untuk pertama kalinya di Medan,” sambungnya. Disampaikannya, pasien mengalami tumor tulang yang menyebabkan terjadinya kerusakan berat dari lutut hingga pertengahan tulang kering kiri, akibat infiltrasi tumor yang sangat agresif. Sehingga, tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi limb salvage dan tindakan rekonstruksi proximal tibia megaprosthesis yang berlangsung selama tujuh jam. “Kesulitan utama dalam operasi ini adalah membuang tumor yang sudah menghancurkan tulang, dengan menyelamatkan pembuluh darah, saraf, dan otot-otot yang masih vital atau sehat, agar fungsi pergerakan tungkai dapat maksimal. Setelah tumor dapat dibebaskan dari jaringan yang sehat, tindakan dilanjutkan dengan pemasangan protesa (implan) untuk mengganti defek tulang terkena tumor, yang disebut dengan operasi megaprosthesis,” jelas dr Andriandi. Keberhasilan operasi tumor tulang dengan teknik limb salvage surgery dan rekonstruksi proximal tibia megaprosthesis ini pun menjadi sejarah baru pelayanan RS Adam Malik dalam penanganan kasus tumor tulang. “Makanya, kalau tidak mau amputasi, segera ke RS Adam Malik, karena sekarang tumor tulang bisa ditangani tanpa amputasi,” pungkas dr Andriandi. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.
RS Adam Malik dan Tim Dokter Arab Saudi Berhasil Operasi Bedah Jantung 25 Anak

Medan, 2 Juli 2024 – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RS Adam Malik) bersama tim dokter King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dari Arab Saudi berhasil melakukan operasi bedah jantung pada 25 pasien anak dalam sepekan terakhir. Periode kedua program alih iptek operasi bedah jantung kerja sama dengan Arab Saudi ini berlangsung di Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik sejak 25 Juni 2024 sampai 30 Juni 2024. Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) mengatakan tim dokter RS Adam Malik mendapatkan banyak pengalaman baru dari kerja sama ini. Dijelaskannya, sebelumnya sebagian besar kasus bedah jantung pediatri pada pasien anak dari Medan dikirim ke Jakarta, terutama kasus-kasus yang sulit. Namun, dengan adanya program transfer knowledge dari Arab Saudi ini, kedepannya RS Adam Malik akan bisa menanganinya sendiri. “Selanjutnya enam anak dari 31 pasien yang sudah dijadwalkan akan dikerjakan sendiri oleh tim kita. Saat ini kita sudah punya satu dokter BTKV pediatri (bedah jantung anak), bersama dengan empat dokter BTKV kita yang lain. Harapannya, kita akan semakin mandiri dalam penanganan kasus bedah jantung pediatri. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman yang telah mengirim tim KSRelief dari Arab Saudi langsung ke Medan,” ucap dr Zainal. Pada periode kedua ini, KSRelief mengirim sebanyak 27 tenaga kesehatan (nakes) untuk menangani kasus jantung anak bawaan berat di Medan. Ada dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, hingga teknisi medis. Selain alih iptek untuk peningkatan kompetensi SDM di RS Adam Malik, KSRelief juga membawa bantuan bahan-bahan medis untuk pelaksanaan operasi. Sementara itu, keluarga dari salah satu pasien, Binsar Oktoriski Simanjuntak (13 tahun), asal Pematang Siantar, Sumatera Utara menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim dokter dan nakes, baik dari Arab Saudi maupun tim RS Adam Malik. Ibu dari Binsar, Romindo Maini Marpaung mengaku anaknya diketahui mengalami jantung bocor sejak berusia delapan tahun. Namun, dia tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya menjalani operasi di Jakarta. “Selama lima tahun ini saya membawa Binsar berobat jalan, saya sudah bawa ke beberapa RS. Memang kami disuruh untuk operasi ke Jakarta, tapi saya gak punya biaya. Tiba-tiba dapat telpon (dari RS Adam Malik), Binsar jadwal pertama untuk operasi. Terima kasih Tuhan, saya senang. Terima kasih kepada tim Arab Saudi dan RS Adam Malik, anak saya bisa dioperasi. Saya berharap, anak saya bisa cepat sembuh dan beraktivitas kembali seperti biasanya,” ungkapnya. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung periode pertama dengan 10 pasien bedah jantung dewasa dan 31 pasien non-bedah pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan periode ketiga, juga pasien dewasa pada akhir Juli 2024. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Ir Budi Gunadi Sadikin SSi CHFC CLU dan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi pun sempat meninjau langsung program periode kedua kemarin. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.
Menkes RI dan Dubes Arab Saudi Tinjau Operasi Jantung RS Adam Malik – KSRelief

Medan, 28 Juni 2024 – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Ir Budi Gunadi Sadikin SSi CHFC CLU dan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi meninjau langsung pelaksanaan program alih iptek operasi bedah jantung anak dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) di RS Adam Malik, Jumat (28/6/2024). Didampingi Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K), Menkes RI bersama Dubes Arab Saudi berkeliling ke Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS Adam Malik. Menkes RI sempat berdialog dengan tim dokter baik dari Arab Saudi maupun tim dokter RS Adam Malik, selain juga berbincang dengan sejumlah pasien anak dan keluarganya. “Saya berterima kasih kepada Raja Salman yang diwakili Dubes Arab Saudi dan KSRelief yang sudah mau mengobati anak-anak kita, sekaligus juga mengajari dokter-dokter kita untuk bisa bekerja seperti mereka. Kerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi ini untuk membantu mengoperasi anak-anak kita, jadi saya lihat operasinya banyak berhasil,” ungkap Menkes RI. Dubes Arab Saudi pun mengatakan pihaknya ingin membantu lebih banyak warga Indonesia, khususnya anak-anak dengan kelainan jantung bawaan. “Kami ingin lebih intens dalam berkontribusi menyelamatkan anak-anak khususnya di Indonesia, dan bisa membantu dokter-dokter di Indonesia. Kerja sama ini pasti akan kita lakukan lagi,” kata Dubes Arab Saudi pula. Sementara itu, dr Zainal melaporkan bahwa sejak program bedah jantung anak kerja sama dengan KSRelief ini dimulai pada 25 Juni 2024, hingga sekarang sudah 16 pasien anak yang selesai dioperasi dari target sebanyak 30 pasien dalam sepekan sampai 2 Juli 2024 nanti. “Semua operasi berjalan bagus, seratus persen berhasil,” ucap dr Zainal menjelaskan. Pada kesempatan itu, dr Zainal juga membawa Menkes RI dan rombongan untuk menyaksikan langsung operasi bedah jantung anak dari luar kamar operasi, dengan didampingi oleh tim dokter bedah jantung RS Adam Malik. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung untuk tahap pertama dengan pasien bedah jantung dewasa pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan dengan tahap ketiga, juga pasien bedah jantung dewasa pada akhir Juli 2024 nanti. Pada kesempatan itu, dr Zainal juga membawa Menkes RI dan rombongan untuk menyaksikan langsung operasi bedah jantung anak dari depan kamar operasi. Pada program tahap kedua ini, KSRelief mengirim 27 tenaga kesehatan (nakes) ke Medan untuk menangani kasus jantung anak bawaan. Ada dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, hingga teknisi medis. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung untuk tahap pertama dengan 10 pasien bedah jantung dewasa dan 31 pasien non-bedah pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan dengan tahap ketiga, juga pasien bedah jantung dewasa pada akhir Juli 2024 nanti. Selain alih iptek untuk peningkatan kompetensi SDM nakes di RS Adam Malik, KSRelief juga membawa bantuan bahan-bahan medis untuk pelaksanaan operasi bedah jantung ini. Pada kesempatan itu, dr Zainal juga membawa Menkes RI dan rombongan untuk menyaksikan langsung operasi bedah jantung anak dari luar kamar operasi, dengan didampingi oleh tim dokter bedah jantung RS Adam Malik. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung untuk tahap pertama dengan pasien bedah jantung dewasa pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan dengan tahap ketiga, juga pasien bedah jantung dewasa pada akhir Juli 2024 nanti. Pada tahap kedua ini, sebanyak 27 tenaga kesehatan dikirim ke Medan untuk menangani kasus jantung anak bawaan. Di antaranya, dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, dan teknisi medis. Selain alih iptek untuk peningkatan kompetensi SDM di RS Adam Malik, KSRelief juga membawa bantuan bahan-bahan medis untuk operasi bedah jantung anak ini. Setelah meninjau operasi bedah jantung anak, Menkes RI juga sempat mengunjungi sekaligus meresmikan Ruang Operasi Modular Instalasi Bedah Sentral dan Masjid Haji Adam Malik. Dalam kunjungan ke RS Adam Malik ini, turut hadir Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Selain itu, sejumlah Pejabat Eselon I dan Eselon II Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dan para Kepala UPT Kemenkes RI di Sumut. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.