660 Nakes Telah Divaksin Hingga Hari Ke-4 Vaksinasi COVID-19 di RSUP HAM

Medan – Sebanyak 660 tenaga kesehatan (nakes) telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 hingga hari keempat pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Jumat (22/01/2021). Ketua Tim Vaksinasi COVID-19 RSUP HAM dr Zuhrial Zubir SpPD K-AI menyampaikan bahwa para nakes tampak antusias untuk menjalani vaksinasi COVID-19 tersebut. “Sampai hari ini antusiasnya masih cukup kuat. Sehingga kita harapkan pada akhir, pada hari Minggu (24/01/2021) nanti bisa paling tidak 70 persen lebih dari nakes RSUP HAM dapat kita vaksinasi,” ungkap dr Zuhrial memberikan keterangan. Secara total, nakes yang sudah melakukan registrasi untuk vaksinasi COVID-19 di RSUP HAM mencapai 1.109 orang. Namun, sebanyak 405 orang harus ditunda pemberian vaksinasi dan 32 orang tidak bisa diberikan vaksinasi dengan sejumlah alasan, terutama kondisi kesehatan. Berdasarkan target awal, ada 1.719 nakes di RSUP HAM yang akan mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada tahap pertama, dari jumlah pegawai sebanyak 2.314 orang. Rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sendiri sudah menerima vaksin sebanyak 2.311 vial yang didistribusikan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Stok vaksin ini juga digunakan untuk beberapa nakes dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Kota Medan yang akan mendapatkan vaksin di RSUP HAM. “Sudah diidentifikasi sekitar 19 nakes dari luar RSUP HAM sudah divaksinasi di tempat kita,” kata dr Zuhrial lagi. Sementara itu, terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), dr Zuhrial mengatakan sempat terjadi pada beberapa orang penerima vaksin COVID-19 ini. Namun, kasus KIPI ini masih dalam batasan wajar seperti pada imunisasi lainnya. “KIPI memang ada, tapi persentasenya sepertinya kurang dari 1 persen. Sampai kemarin itu ada yang alergi, gatal-gatal ada dua orang, kemudian ada yang lemas, kebas, dan ada yang tensinya naik,” jelasnya lagi. Program vaksinasi COVID-19 bagi para nakes di RSUP HAM ini sendiri dimulai sejak Selasa (19/01/2021) dan dibuka langsung oleh Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) bersama jajaran direksi. Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini masih akan berlanjut hingga Minggu (24/01/2021) mendatang. Sementara proses vaksinasi kedua bagi mereka yang sudah divaksin dijadwalkan sekitar awal bulan Februari 2021 mendatang, sesuai dengan ketentuan medis, yaitu 14 hari setelah mendapatkan vaksin yang pertama. (humas/ade)
Gubernur Sumut Kunjungi Bayi Kembar Siam Adam dan Aris di RSUP HAM

Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengunjungi bayi kembar siam Adam dan Aris yang baru saja berhasil menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Jumat (22/01/2021). Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) bersama jajaran direksi dan tim dokter langsung mendampingi rombongan saat meninjau ke ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di Instalasi Rawat Inap Intensif, tempat kedua bayi tersebut dirawat. Pada kesempatan itu, Edy bercerita sebelumnya dia juga sempat mengunjungi bayi Adam dan Aris, tidak lama setelah keduanya lahir di RSUP H Adam Malik pada tanggal 9 Desember 2019 lalu. Ketika itu, kedua bayi ini masih mengalami perlengketan pada bagian perut dan dadanya. Bahkan, saat itu Edy pun sempat menggendong Adam dan Aris. “Waktu belum dipisah, saya melihat dan saya gendong. Alhamdulillah, sekarang sudah terpisah. Kita terus berdoa mudah-mudahan tidak ada masalah. Secara medis, tadi saya tanyakan tidak ada masalah. Kita butuh doa semuanya, semoga Adam dan Aris sehat sampai nanti besar,” ucap Edy menyampaikan harapannya. Edy pun juga sempat bertemu dan berbincang dengan orangtua dari Adam dan Aris, Supono (32 tahun) dan Nur Rahmawati (26 tahun), yang berasal dari Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu. “Kapan ibu tahu anaknya kembar?” tanya Edy pula. Dia pun berpesan kepada keduanya untuk terus berdoa, agar bayi mereka selalu sehat dan tumbuh dengan baik seperti anak-anak lainnya. Sementara itu, Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K) yang turut menyambut rombongan Gubernur Sumut menyampaikan bahwa kedua bayi dalam kondisi stabil meskipun masih dalam pemantauan ketat dari tim dokter selama 3 x 24 jam pasca operasi pemisahan. “Kondisinya stabil, namun masih dalam perawatan medis. Sejauh ini tidak ada kendala medis,” jelasnya. Seperti diketahui, bayi kembar siam Adam dan Aris menjalani operasi pemisahan pada Rabu (20/01/2021). Tim dokter yang diketuai oleh Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpA(K), dengan melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis yang terdiri dari beberapa dokter sub spesialis ini melakukan operasi hampir 10 jam dari pukul 08.00 WIB, hingga keduanya berhasil dipisahkan sekitar pukul 17.40 WIB. Setelahnya, tim dokter juga masih melakukan operasi bedah plastik hingga malam hari untuk menutup luka bekas operasi pemisahan keduanya. Keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris ini sendiri merupakan yang keempat kalinya di RSUP HAM. Sebelumnya, tim dokter dari rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005, Sahira-Fahira dari Asahan pada tahun 2017, dan Adam-Malik dari Tapanuli Utara pada tahun 2019. (humas/ade)
Ke-4 Kali, RSUP HAM Siap Pisahkan Bayi Kembar Siam

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) kembali akan melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam, yang merupakan keempat kalinya sepanjang sejarah rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini. Operasi pemisahan terhadap bayi kembar siam bernama Adam dan Aris asal Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara ini dijadwalkan akan dilaksanakan besok, Rabu, (20/01/2021). Disampaikan oleh Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K), kondisi bayi kembar siam Adam dan Aris sudah siap untuk dilakukan operasi pemisahan. “Jika tidak ada halangan, pemisahannya ini nanti akan dilaksanakan di ruang operasi Gedung CMU (Central Medical Unit) RSUP HAM,” ucapnya. Berdasarkan keterangan dari dr Rizky, bayi kembar siam Adam dan Aris akan menjalani pemisahan di bagian dada dan perut mereka. “Pemisahannya itu terkait beberapa organ di dalamnya, itu yang mungkin ada perlengketan, terutama hati dan saluran cerna. Karena sebagian besar yang dempet memang di daerah perut,” jelas dokter spesialis anak ini. Operasi ini akan dilaksanakan oleh tim yang diketuai oleh Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpA(K), dengan melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis yang terdiri dari beberapa dokter sub spesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anesthesi pediatrik, dan dokter spesialis anak. “Kita akan menggunakan protokol kesehatan, di mana seluruh tim yang terlibat langsung dalam operasi akan menggunakan APD (alat pelindung diri), kemudian juga akan dilakukan swab untuk screening COVID-19,” tambah dr Rizky. Sementara itu, bayi kembar siam Adam dan Aris sendiri saat ini dalam keadaan sehat dengan berat badan total sekitar 16 kg. Keduanya sudah berusia 1 tahun 9 bulan 10 hari, di mana mereka lahir di RSUP HAM pada tanggal 9 Desember 2019 lalu. “Kondisi bayi saat ini cukup sehat, tumbuh kembang cukup baik, sudah bisa berjalan walaupun jalannya berdua, tidur juga bareng, berdua dengan posisi miring,” kata dr Rizky lagi menerangkan kondisi kedua bayi. Orang tua bayi kembar siam Adam dan Aris yang berasal dari Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu ini pun berharap proses operasi bisa berjalan dengan lancar dan dapat memisahkan kedua bayi mereka. “Mudah-mudahan berhasil, tidak ada kendala apapun,” ucap sang ayah, Supono (32 tahun). “Kami sudah percayakan kepada tim dokter,” tambah ibunya pula, Nur Rahmawati (26 tahun). Operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris ini akan menjadi yang keempat kalinya dilakukan di RSUP HAM. Sebelumnya, tim dokter dari rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005, Sahira-Fahira dari Asahan (2017) dan Adam-Malik dari Tapanuli Utara (2019). “Ini yang keempat untuk pemisahan kembar siam di RSUP HAM. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Sumut,” pungkas dr Rizky. (humas/ade)
RSUP HAM Laksanakan Vaksinasi COVID-19 Perdana

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) melaksanakan vaksinasi COVID-19 perdana bagi para tenaga kesehatan di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan ini, Selasa (19/01/2021). Pelaksanaan vaksinasi ini digelar di Gedung Paviliun, dan dibuka langsung oleh Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP(K). Dalam kata sambutannya, dr Zainal berharap program vaksinasi di RSUP HAM ini bisa berjalan lancar dan maksimal. “Kita selalu berhadapan dengan pasien yang kita tidak tahu apakah dia (terjangkit) COVID-19 atau tidak. Jadi harapan saya, (vaksinasi) ini bisa maksimal, kalau bisa 100 persen, terutama yang memang harus mendapatkan vaksin,” ucap dr Zainal. Kemudian, Ketua Tim Vaksinasi COVID-19 RSUP HAM dr Zuhrial Zubir SpPD K-AI menyampaikan jumlah penerima vaksin pada hari pertama ini sebanyak 48 orang. “Untuk hari ini yang sudah terdaftar ada 52 orang, tetapi yang terlaksana nantinya ada 48 orang. Empat orang tidak bisa dilakukan vaksinasi; ada dua orang yang terkonfirmasi COVID-19, satu orang menunggu swab positif atau bukan, kemudian satu orang lagi berhalangan hadir,” jelasnya. Sementara itu, dr Johannes Harlan Saing SpA(K) menjadi tenaga kesehatan pertama yang menerima vaksinasi COVID-19 di RSUP HAM. Setelah melalui sejumlah pemeriksaan dan edukasi dari petugas vaksin, dokter spesialis anak tersebut disuntik vaksin COVID-19 dengan disaksikan langsung oleh jajaran direksi RSUP HAM. Setelah divaksin dan menjalani observasi selama 30 menit, dr Johannes mengaku tidak merasakan efek samping apapun. “Harapan saya tentu (kondisi) ini berlanjut setelah 14 hari dilakukan, dan setelah itu saya mengharapkan efektivitas vaksin ini terjadi pada saya dan pada kita semua yang divaksinasi, sehingga bisa menjadi salah satu upaya untuk penanggulangan COVID-19 pada masa pandemi ini. Tapi, kita juga jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan,” ungkap dr Johannes pula saat ditemui setelah menerima vaksinasi. Secara total, ada sebanyak 1.719 tenaga kesehatan di RSUP HAM yang akan mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada tahap pertama, dari jumlah pegawai sebanyak 2.314 orang. Rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sendiri sudah menerima vaksin sebanyak 2.311 vial yang didistribusikan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Stok vaksin ini juga digunakan untuk sekitar 300-an tenaga kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Kota Medan yang akan mendapatkan vaksin di RSUP HAM. (humas/ade)
RSUP HAM Rawat Jenazah Pasien Tanpa Keluarga Asal Riau
Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) kembali merawat satu jenazah pasien tanpa keluarga. Hingga saat ini, pasien yang diketahui berasal dari Provinsi Riau tersebut masih berada di ruangan Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUP HAM. Pihak keluarga pun belum ada yang menjemput atau menghubungi rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini, agar jenazah bisa segera dikebumikan. Berdasarkan data pendaftaran, pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut diketahui bernama Pance Sitorus (47 tahun) dengan alamat di daerah Balam Sempurna, Riau. Pasien masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP HAM pada tanggal 29 Desember 2020. Kemudian, pasien sempat mendapatkan perawatan inap di ruangan Rawat Inap Terpadu (Rindu) A RSUP HAM selama 9 hari, hingga meninggal pada tanggal 7 Januari 2021. “Kami tetap merawat pasien ini walaupun tanpa keluarga dan tidak punya berkas jaminan pelayanan. Namun, karena kondisi kesehatannya terus menurun akibat komplikasi beberapa penyakit, dokter tidak bisa lagi menyelamatkannya,” jelas Kepala Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak SSos MIKom, berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Sub Instalasi Rindu A RSUP HAM, Jumat (15/01/2021). Dijelaskan pula oleh Rosario, pihak RSUP HAM sendiri sudah berupaya mencari tahu dan menghubungi keluarga pasien melalui nomor telepon yang tercantum pada pendaftaran pasien. Namun, hingga saat ini masih belum ada pihak keluarganya yang bisa dihubungi. “Makanya kami berharap ada keluarga atau masyarakat yang mengenal pasien bisa mendapatkan informasi dari pemberitaan ini,” tambah Rosario. Disampaikannya, pihak keluarga atau masyarakat yang mengenal pasien tersebut dapat menghubungi Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP HAM melalui nomor telepon 061-8364581 ext. 164. Selain itu, bisa juga dengan datang langsung ke lokasi rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini di Jalan Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan, Kota Medan. (humas/ade)