Search

Berita

Layanan Kedokteran Nuklir di RS Adam Malik, Bisa Periksa Beragam Penyakit

Medan, 5 Juni 2025 – Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik menjadi salah satu bagian penting dalam upaya membantu dokter untuk menegakkan diagnosis penyakit pada pasien. Salah satunya adalah kedokteran nuklir, yang memanfaatkan isotop radioaktif untuk mendiagnosis berbagai penyakit, terutama menilai fungsi organ dan sistem tubuh. Layanan kedokteran nuklir ini tersedia di RS Adam Malik dan sudah beroperasi sejak tahun 2013. Saat ini, layanan kedokteran nuklir di RS Adam Malik menggunakan SPECT CT, teknologi pencitraan medis yang menggabungkan SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dan CT (Computed Tomography). Sebelumnya dengan Gamma Camera, hingga beralih pada SPECT CT sejak 2022, yang memungkinkan melihat fungsi organ dan struktur anatomi tubuh secara bersamaan untuk mendapat informasi lebih dalam tentang kondisi pasien. “Dengan alat ini, kita bisa melakukan banyak pemeriksaan. Misalnya, pasien kanker. Paling sering adalah bone scan, untuk melihat metastasis atau penyebaran kanker. Gunanya untuk dokter onkologi mau melakukan kemoterapi, atau menentukan tindakan mana yang duluan, kemoterapi dulu baru operasi, atau kalau tidak ada penyebaran bisa langsung operasi,” jelas Kepala Sub Instalasi Kedokteran Nuklir RS Adam Malik dr Edison SpKN Subsp Onk(K) MKes belum lama ini. Tak hanya kanker, kedokteran nuklir juga bermanfaat untuk pemeriksaan jantung, ginjal, hingga tiroid. “Untuk pasien jantung, kita di RS Adam Malik bisa melakukan Cardiac SPECT atau MPI (Myocardial Perfusion Imaging), untuk melihat alirah darah ke otot jantung pada pasien rencana pasang stent (ring jantung) atau operasi bypass jantung, apakah jantungnya masih berfungsi, atau ada manfaat gak tindakannya nanti, berapa persen fungsi jantungnya,” lanjut dr Edison. Sedang pada penyakit ginjal, kedokteran nuklir bisa melakukan pemeriksaan renogram untuk mengetahui fungsi ginjal, terutama pada pasien penderita batu ginjal. Lalu, ada pemeriksaan tiroid untuk mengecek fungsi kelenjar tiroid, sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut oleh dokter spesialis endokrinologi. “Ada banyak pemeriksaan yang bisa kita lakukan dengan kedokteran nuklir di RS Adam Malik, termasuk pemeriksaan sidik seluruh tubuh,” ungkap dr Edison. Menariknya, teknologi kedokteran nuklir ternyata tidak hanya bermanfaat untuk menegakkan diagnosis penyakit, tetapi juga bisa digunakan untuk skrining kesehatan, terutama pada orang-orang dengan risiko tinggi penyakit jantung. “Kedokteran nuklir juga bisa untuk skrining jantung. Apalagi kalau (pasien) risikonya ada diabetes, hipertensi, merokok lagi. Maka akan bagus dilakukan skrining jantung dengan kedokteran nuklir,” tambah dr Meutia Sari SpKN Subsp Onk(K) yang juga bertugas di Sub Instalasi Kedokteran Nuklir RS Adam Malik. Lebih lanjut ditambahkan dr Edison, meskipun menggunakan zat radioaktif yang dimasukkan ke dalam tubuh, pemeriksaan penunjang dengan kedokteran nuklir ini aman dilakukan terhadap pasien, karena dengan dosis yang sangat kecil. “Yang perlu diperhatikan adalah efek radiasinya ke sekitar lingkungan. Makanya pasien diusahakan banyak minum supaya cepat keluar radiasinya, dan jaga jarak, pasien jangan banyak kontak dengan lingkungan sekitar,” pungkasnya. Kabar baiknya lagi, layanan kedokteran nuklir ini bisa didapatkan dengan menggunakan jaminan BPJS Kesehatan. Pasien akan menjalani pemeriksaan dengan teknologi kedokteran nuklir sesuai rujukan dari dokter yang menanganinya. Sebagai informasi, kedokteran nuklir RS Adam Malik sendiri merupakan yang pertama di Pulau Sumatera dan di luar Pulau Jawa, dan saat ini masih satu-satunya di wilayah Sumatera bagian utara. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.

Bahaya Hipertensi Bisa Sebabkan Komplikasi, Segera Periksa di RS Adam Malik

Medan, 23 Mei 2025 – Setiap tahun pada tanggal 17 Mei, masyarakat internasional termasuk di Tanah Air memperingati World Hypertension Day atau Hari Hipertensi Sedunia. Momen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit tekanan darah tinggi dan dampaknya terhadap kesehatan. Saat ini, hipertensi masih menjadi penyebab kematian keempat terbesar di Indonesia dengan persentase mencapai 10,2%, sekaligus jadi faktor risiko terbesar yang menyebabkan beban penyakit di negeri ini, menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi RS Adam Malik dr Radar Radius Tarigan MKed(PD) SpPD-KGH FINASIM menjelaskan bahwa hipertensi biasanya terjadi tanpa gejala. “Umumnya tidak bergejala, makanya disebut silent killer. Bila muncul, bisa berupa sakit kepala, pusing, mimisan, hingga gangguan penglihatan, sesak napas, atau nyeri dada. Hipertensi ini tidak bisa sembuh total, terutama hipertensi esensial. Tapi, dapat dikontrol agar tekanan darah berada dalam batas normal 110-120/80-85 mmHg,” jelas dr Radar baru-baru ini. Disampaikannya, penyebab hipertensi esensial ini tidak diketahui pasti. Namun, dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, dan gaya hidup termasuk pola makan dan kurang aktivitas fisik. Apabila terjadi karena penyakit lain, disebut hipertensi sekunder, misalnya disebabkan penyakit ginjal kronik, stenosis arteri renalis, gangguan hormon, atau efek samping obat. “Hipertensi sekunder ini bisa sembuh jika penyebabnya diatasi. Tapi, pengobatan dan gaya hidup sehat yang konsisten tetap jadi hal utama, agar pasien bisa hidup normal dan mencegah komplikasi,” kata dr Radar. Dilanjutkan oleh Kepala Sub Instalasi Haemodialisa RS Adam Malik ini, hipertensi juga bisa memicu penyakit lain. “Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi organ target. Seperti pada otak, bisa menyebabkan stroke, perdarahan atau infark otak, dan demensia vaskular. Juga bisa gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan aritmia. Kalau di ginjal, bisa terjadi gagal ginjal kronik. Bahkan, di mata juga bisa sebabkan retinopati hipertensi atau gangguan penglihatan, serta aneurisma dan penyakit arteri perifer jika menyerang pembuluh darah,” tambah dr Radar. Pada kasus komplikasi di ginjal, hipertensi akan merusak pembuluh darah ginjal secara bertahap sehingga menyebabkan nefrosklerosis atau kerusakan ginjal. Kondisi ini akan mengakibatkan fungsi ginjal menurun, sehingga pasien mengalami gagal ginjal kronik. “Pada akhirnya, pasien terpaksa harus menjalani cuci darah secara berkala. Selain itu, pengobatannya juga bisa dengan transplantasi ginjal, yang saat ini sudah bisa dilakukan di RS Adam Malik,” ungkap dr Radar. Oleh karena itu, dokter yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pokja Transplantasi Ginjal RS Adam Malik ini mengingatkan pasien hipertensi dan orang-orang dengan risiko hipertensi untuk menjalankan gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan, rajin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik. “Dengan menjaga berat badan ideal, mengurangi asupan garam, aktivitas fisik rutin, tidak merokok dan membatasi alkohol, maka hipertensi dapat dicegah,” ujar dr Radar. Sedang untuk pasien hipertensi, pengobatan dilakukan secara non-farmakologis dengan diet, olahraga, dan manajemen stres. Lalu, secara farmakologis dengan konsumsi obat antihipertensi. “Pasien hipertensi juga harus selalu memantau tekanan darah secara berkala di rumah atau fasilitas kesehatan, minum obat antihipertensi secara teratur sesuai anjuran dokter, kontrol komorbiditas seperti diabetes, dan rutin kontrol ke dokter sesuai jadwal,” pungkas dr Radar. Sebagai informasi, RS Adam Malik memiliki layanan ginjal-hipertensi yang tersedia setiap hari kerja di Poliklinik Nefrologi, Instalasi Rawat Jalan. Selain itu, layanan ini juga bisa didapatkan di Instalasi Pelayanan Eksekutif, Gedung Paviliun RS Adam Malik bagi pasien umum, maupun juga pengguna BPJS Kesehatan melalui layanan rawat jalan eksekutif. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.

RS Adam Malik Lepas Keberangkatan 7 Jamah dan 2 Petugas Haji 2025

Medan, 30 April 2025 – Rumah Sakit (RS) Adam Malik melepas keberangkatan 7 (tujuh) calon jamaah haji dan 2 (dua) petugas kesehatan kloter pada pelaksanaan ibadah haji 1446 H tahun 2025. Acara pelepasan keberangkatan calon jamaah haji di lingkungan rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini digelar di Masjid Nurul Iman RS Adam Malik, Rabu (30/4/2025). Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) hadir langsung dalam acara sekaligus halal bi halal keluarga besar Muslim RS Adam Malik ini. Dia sendiri berharap semua calon jamaah nantinya bisa mendapatkan haji mabrur. “Semoga bapak/ibu bisa maksimal dalam menjalankan ibadah, sehat selama perjalanan sampai kembali berkumpul dengan keluarga, pulang menjadi haji yang mabrur, dan nanti bisa menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan RS Adam Malik,” ucap dr Zainal. Bersamaan dengan itu, Majelis Kegiatan Rohani Islam (MKRI) RS Adam Malik yang memfasilitasi kegiatan ini juga menyerahkan bingkisan bagi para calon jamaah dan petugas haji. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan dan ucapan terima kasih dari perwakilan calon jamaah haji. Ketua MKRI RS Adam Malik Prof dr Kamal Basri Siregar MKed(Surg) SpB(K)Onk FICS yang mewakili para calon jamaah, menyampaikan memohon doa agar mereka nanti bisa menjalani ibadah haji dengan baik dan lancar hingga kembali ke Tanah Air. Acara pelepasan calon jamaah haji ini lalu diisi dengan ceramah agama oleh Ustaz H. Mohd. Iqbal Abdul Muin, LC, MA. “Ibadah haji adalah panggilan. Kalau Allah belum memanggil, maka tidak akan bisa. Tapi kalau Allah menginginkan, maka banyak jalannya,” ungkapnya. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan salat zuhur berjamaah dan makan bersama. Turut hadir pula Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RS Adam Malik dr Faisal Habib SpJP(K) FIHA, Ketua Badan Kenaziran Masjid Nurul Iman RS Adam Malik Mukhtar Rahmad Sedayu SSt MKes, serta jajaran manajemen dan para pegawai Muslim RS Adam Malik, bersama para calon jamaah haji yang akan berangkat. Berikut daftar nama calon jamaah dan petugas haji dari RS Adam Malik pada musim haji 1446 H / 2025: Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.

RS Adam Malik Jalin Kerja Sama dengan Korea Selatan dalam Tranplantasi Organ

Medan, 29 April 2025 – Rumah Sakit (RS) Adam Malik menjalin kerja sama dengan Korea Selatan untuk pengembangan layanan transplantasi organ. Kerja sama dengan Hanmaeum International Medical Foundation, khususnya dalam bidang transplantasi hati ini ditandai dengan seremonial penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan secara daring (online) pada Selasa (29/04/2025). “MoU ini merupakan tonggak sejarah dalam upaya bersama kita untuk mendorong kerja sama internasional, meningkatkan kapasitas klinis, mempromosikan pertukaran akademis, dan mengembangkan lebih lanjut keahlian medis melalui kolaborasi, inovasi, dan pembelajaran bersama,” ucap Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV, SpJP(K), didampingi Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian dr Faisal Habib SpJP(K) FIHA. Pada kesempatan itu, dr Zainal menyampaikan terima kasih kepada Hanmaeum International Medical Foundation atas komitmen untuk membangun kolaborasi. “Kehadiran Anda merupakan simbol nilai-nilai dan aspirasi bersama dalam memajukan layanan kesehatan,” lanjutnya. Selain itu, dr Zainal juga berterima kasih kepada Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah memberikan dukungan dalam pendidikan dan penelitian medis. Dr Zainal berharap kerja sama ini dapat meningkatkan layanan kesehatan khususnya di Sumatera Utara, dan juga secara global. “Semoga ini menjadi awal dari kolaborasi yang membuahkan hasil dan berjangka panjang, kolaborasi yang dilandasi oleh kepercayaan, profesionalisme, dan komitmen bersama untuk bidang kesehatan yang lebih baik, tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga berkontribusi pada lanskap kesehatan global yang lebih luas,” pungkasnya. Dalam bidang transplantasi organ, RS Adam Malik sudah berhasil melakukan operasi transplantasi hati untuk pertama kali pada tanggal 21 September 2015. Program ini juga dijalankan di bawah bimbingan tim medis dari Korea Selatan. Ke depannya, program transplantasi hati ini akan dikembangkan untuk menjadi salah satu layanan unggulan di RS Adam Malik. Selain itu, sejak 2017 hingga kini juga telah menjalankan layanan transplantasi ginjal secara reguler. Selain dengan RS Adam Malik, penandatanganan MoU terkait bidang transplantasi organ ini juga terselenggara antara Hanmaeum International Medical Foundation dengan USU. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi diwakili oleh Wakil Rektor III Prof Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan SSi MSi Apt. Turut hadir pula Dekan Fakultas Kedokteran USU Prof Dr dr Aldy Safruddin Rambe SpS(K) beserta jajaran. Sementara itu, di Korea hadir secara daring Chief of Hanmaeum Medical Center (Changwon Hanmaeum Hospital), Ha, Chang-Hun, mewakili Chairman of Hanmeum International Foundation, Ha, Choong Sik. Selain itu, juga hadir Director of the Organ Transplant Center Changwon Hanmaeum Hospital, Prof Chu, Chong-Wu. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.

Layanan Rehabilitasi Jantung RS Adam Malik, Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Jantung

Medan, 25 April 2025 – Penanganan pasien penyakit jantung tidak berhenti setelah menjalani operasi atau bedah jantung, ataupun setelah kateterisasi jantung untuk memasang ring atau stent. Karena pasien masih harus mendapatkan layanan rehabilitasi jantung untuk meningkatkan kualitas hidup dan bisa kembali beraktivitas normal. Layanan rehabilitasi jantung ini tersedia di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS Adam Malik yang sudah beroperasi sejak tahun 2013. “Selain tindakan pasang cincin (ring jantung atau stent) dan tindakan bedah jantung, kita juga perlu tindakan rehabilitasi jantung. Sehingga pasien bisa kembali ke kehidupan seperti semula. Dan ini juga berguna bagi orang-orang yang belum terkena penyakit jantung,” ucap dr Abdul Halim Raynaldo SpJP(K) FIHA, dokter spesialis rehabilitasi jantung di Unit Prevensi dan Rehabilitasi Jantung PJT RS Adam Malik saat memberikan keterangan belum lama ini. Dijelaskan dr Abdul Halim, semua pasien jantung membutuhkan tindakan rehabilitasi jantung. “Semua pasien jantung seperti pasca pasang cincin, pasien gagal jantung, pasca bedah jantung, dan pasien dengan penyakit jantung yang hanya dengan obat-obatan, semuanya akan mendapatkan keuntungan dari tindakan rehabilitasi jantung,” kata dokter yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Instalasi Rawat Inap dan Intervensi PJT RS Adam Malik itu. Menurut dr Yuke Sarastri MKed(Cardio) SpJP, staf dokter di Unit Prevensi dan Rehabilitasi Jantung PJT RS Adam Malik pula, penanganan pasien jantung sendiri dilakukan dengan tatalaksana farmakologis atau obat-obatan, dan tatalaksana non-farmakologis. “Salah satu tata laksana non-farmakologis yang sangat kita anjurkan adalah melakukan rehabilitasi fisik ataupun latihan fisik pada pasien-pasien gagal jantung,” jelasnya menambahkan. Lebih lanjut disampaikan dr Yuke, tindakan rehabilitasi jantung memberikan banyak manfaat bagi pasien jantung, terutama untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, yang sekaligus juga akan menurunkan angka hospitalisasi atau jumlah kasus pasien yang dirawat di RS. “Latihan rehabilitasi jantung ini tentu dilakukan dalam supervisi oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dan disesuaikan dengan peresepan latihan yang diberikan oleh dokter,” paparnya. Ditambahkan lagi oleh dr Abdul Halim, ada banyak tindakan yang dilakukan dalam rehabilitasi jantung. Di antaranya, latihan fisik dengan treadmill atau sepeda statis, hingga edukasi dan konseling promosi kesehatan seperti berhenti merokok, serta penataan ulang obat-obatan pasien. “Kabar baiknya adalah tidak perlu dikhawatirkan akan pembiayaan rehabilitasi jantung ini. Karena bisa dengan segala jenis pembiayaan termasuk BPJS Kesehatan,” pungkas dr Abdul Halim. Sebagai informasi, layanan rehabilitasi jantung bisa didapatkan di ruangan rehabilitasi jantung pada Unit Prevensi dan Rehabilitasi Jantung PJT RS Adam Malik yang berada di Lantai 5 Gedung PJT RS Adam Malik. Ruangan rehabilitasi jantung ini dilengkapi dengan sejumlah alat latihan fisik, seperti treadmill dan sepeda statis yang langsung terhubung pada mesin EKG (elektrokardiogram) untuk memantau detak dan ritme jantung. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.