Search

Berita

Tumor Tulang Tak Lagi Harus Amputasi, Bisa Ditangani di RS Adam Malik

Medan, 16 Juli 2024 – Kasus tumor tulang dulu selalu berakhir dengan amputasi. Tindakan ini dilakukan untuk membuang anggota tubuh yang sudah dirusak oleh tumor, sehingga tumor tidak menyebar ke bagian lainnya. Tapi, kini pasien tumor tulang tak perlu takut lagi. Karena, penyakit ini sudah bisa ditangani di RS Adam Malik dengan operasi limb salvage, tanpa amputasi. Dijelaskan dr Andriandi MKed(Surg) SpOT(K) dari KSM Orthopaedi dan Traumatologi RS Adam Malik, salah satu kasus tumor berbahaya pada tulang adalah giant cell tumor. Jenis ini merupakan tumor tulang agresif yang dapat merusak seluruh tulang di tubuh, terutama tulang anggota gerak. Menurutnya, dulu tim dokter akan melakukan tindakan amputasi untuk menyelamatkan pasien. “Dahulunya, jenis tumor ini, yang sudah melibatkan seluruh permukaaan tulang dan jaringan sekitarnya, selalu dilakukan tindakan amputasi. Namun, kini dapat dilakukan tindakan operasi limb salvage atau operasi menyelamatkan tulang dengan berbagai metode, tanpa amputasi. Penanganan lebih kompleks adalah eksisi luas dan rekonstruksi dengan megaprosthesis, yang dilakukan apabila tumor telah menyebabkan kerusakan yang berat,” ungkap dr Andriandi. Lebih lanjut dijelaskan Kepala Instalasi Pelayanan Eksekutif RS Adam Malik itu, tumor tulang biasanya terjadi pada orang dewasa dengan usia 20-40 tahun. Kasus ini sering menyerang bagian bawah tulang paha (distal femur), bagian atas tulang kering (proximal tibia), tulang pergelangan tangan (distal radius), dan bagian atas tulang panjang di lengan atas (proximal humerus). “Gejala awal yang sering dirasakan pasien antara lain nyeri pada daerah yang terkena, dan bersifat progresif terutama pada malam hari. Nyeri disusul timbulnya benjolan pada daerah yang terkena. Pada kondisi yang sudah lanjut, benjolan dapat menyebabkan gangguan fungsi dari sendi dan dapat menyebar ke paru-paru, yang dapat berakibat fatal,” terangnya. Belum lama ini, tim dokter orthopedi onkologi dari KSM Orthopaedi dan Traumatologi RS Adam Malik dipimpin dr Andriandi berhasil melakukan operasi limb salvage dan rekonstruksi defek tumor dengan megaprosthesis pada kasus tumor tulang di tungkai kiri bawah. “RS Adam Malik kali pertama menangani kasus giant cell tumor seperti ini, yang ditangani dengan rekonstruksi proximal tibia megaprosthesis untuk pertama kalinya di Medan,” sambungnya. Disampaikannya, pasien mengalami tumor tulang yang menyebabkan terjadinya kerusakan berat dari lutut hingga pertengahan tulang kering kiri, akibat infiltrasi tumor yang sangat agresif. Sehingga, tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi limb salvage dan tindakan rekonstruksi proximal tibia megaprosthesis yang berlangsung selama tujuh jam. “Kesulitan utama dalam operasi ini adalah membuang tumor yang sudah menghancurkan tulang, dengan menyelamatkan pembuluh darah, saraf, dan otot-otot yang masih vital atau sehat, agar fungsi pergerakan tungkai dapat maksimal. Setelah tumor dapat dibebaskan dari jaringan yang sehat, tindakan dilanjutkan dengan pemasangan protesa (implan) untuk mengganti defek tulang terkena tumor, yang disebut dengan operasi megaprosthesis,” jelas dr Andriandi. Keberhasilan operasi tumor tulang dengan teknik limb salvage surgery dan rekonstruksi proximal tibia megaprosthesis ini pun menjadi sejarah baru pelayanan RS Adam Malik dalam penanganan kasus tumor tulang. “Makanya, kalau tidak mau amputasi, segera ke RS Adam Malik, karena sekarang tumor tulang bisa ditangani tanpa amputasi,” pungkas dr Andriandi. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.

RS Adam Malik dan Tim Dokter Arab Saudi Berhasil Operasi Bedah Jantung 25 Anak

Medan, 2 Juli 2024 – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RS Adam Malik) bersama tim dokter King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dari Arab Saudi berhasil melakukan operasi bedah jantung pada 25 pasien anak dalam sepekan terakhir. Periode kedua program alih iptek operasi bedah jantung kerja sama dengan Arab Saudi ini berlangsung di Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik sejak 25 Juni 2024 sampai 30 Juni 2024. Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) mengatakan tim dokter RS Adam Malik mendapatkan banyak pengalaman baru dari kerja sama ini. Dijelaskannya, sebelumnya sebagian besar kasus bedah jantung pediatri pada pasien anak dari Medan dikirim ke Jakarta, terutama kasus-kasus yang sulit. Namun, dengan adanya program transfer knowledge dari Arab Saudi ini, kedepannya RS Adam Malik akan bisa menanganinya sendiri. “Selanjutnya enam anak dari 31 pasien yang sudah dijadwalkan akan dikerjakan sendiri oleh tim kita. Saat ini kita sudah punya satu dokter BTKV pediatri (bedah jantung anak), bersama dengan empat dokter BTKV kita yang lain. Harapannya, kita akan semakin mandiri dalam penanganan kasus bedah jantung pediatri. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman yang telah mengirim tim KSRelief dari Arab Saudi langsung ke Medan,” ucap dr Zainal. Pada periode kedua ini, KSRelief mengirim sebanyak 27 tenaga kesehatan (nakes) untuk menangani kasus jantung anak bawaan berat di Medan. Ada dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, hingga teknisi medis. Selain alih iptek untuk peningkatan kompetensi SDM di RS Adam Malik, KSRelief juga membawa bantuan bahan-bahan medis untuk pelaksanaan operasi. Sementara itu, keluarga dari salah satu pasien, Binsar Oktoriski Simanjuntak (13 tahun), asal Pematang Siantar, Sumatera Utara menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim dokter dan nakes, baik dari Arab Saudi maupun tim RS Adam Malik. Ibu dari Binsar, Romindo Maini Marpaung mengaku anaknya diketahui mengalami jantung bocor sejak berusia delapan tahun. Namun, dia tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya menjalani operasi di Jakarta. “Selama lima tahun ini saya membawa Binsar berobat jalan, saya sudah bawa ke beberapa RS. Memang kami disuruh untuk operasi ke Jakarta, tapi saya gak punya biaya. Tiba-tiba dapat telpon (dari RS Adam Malik), Binsar jadwal pertama untuk operasi. Terima kasih Tuhan, saya senang. Terima kasih kepada tim Arab Saudi dan RS Adam Malik, anak saya bisa dioperasi. Saya berharap, anak saya bisa cepat sembuh dan beraktivitas kembali seperti biasanya,” ungkapnya. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung periode pertama dengan 10 pasien bedah jantung dewasa dan 31 pasien non-bedah pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan periode ketiga, juga pasien dewasa pada akhir Juli 2024. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Ir Budi Gunadi Sadikin SSi CHFC CLU dan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi pun sempat meninjau langsung program periode kedua kemarin. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.

Menkes RI dan Dubes Arab Saudi Tinjau Operasi Jantung RS Adam Malik – KSRelief

Medan, 28 Juni 2024 – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Ir Budi Gunadi Sadikin SSi CHFC CLU dan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi meninjau langsung pelaksanaan program alih iptek operasi bedah jantung anak dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) di RS Adam Malik, Jumat (28/6/2024). Didampingi Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K), Menkes RI bersama Dubes Arab Saudi berkeliling ke Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS Adam Malik. Menkes RI sempat berdialog dengan tim dokter baik dari Arab Saudi maupun tim dokter RS Adam Malik, selain juga berbincang dengan sejumlah pasien anak dan keluarganya. “Saya berterima kasih kepada Raja Salman yang diwakili Dubes Arab Saudi dan KSRelief yang sudah mau mengobati anak-anak kita, sekaligus juga mengajari dokter-dokter kita untuk bisa bekerja seperti mereka. Kerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi ini untuk membantu mengoperasi anak-anak kita, jadi saya lihat operasinya banyak berhasil,” ungkap Menkes RI. Dubes Arab Saudi pun mengatakan pihaknya ingin membantu lebih banyak warga Indonesia, khususnya anak-anak dengan kelainan jantung bawaan. “Kami ingin lebih intens dalam berkontribusi menyelamatkan anak-anak khususnya di Indonesia, dan bisa membantu dokter-dokter di Indonesia. Kerja sama ini pasti akan kita lakukan lagi,” kata Dubes Arab Saudi pula. Sementara itu, dr Zainal melaporkan bahwa sejak program bedah jantung anak kerja sama dengan KSRelief ini dimulai pada 25 Juni 2024, hingga sekarang sudah 16 pasien anak yang selesai dioperasi dari target sebanyak 30 pasien dalam sepekan sampai 2 Juli 2024 nanti. “Semua operasi berjalan bagus, seratus persen berhasil,” ucap dr Zainal menjelaskan. Pada kesempatan itu, dr Zainal juga membawa Menkes RI dan rombongan untuk menyaksikan langsung operasi bedah jantung anak dari luar kamar operasi, dengan didampingi oleh tim dokter bedah jantung RS Adam Malik. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung untuk tahap pertama dengan pasien bedah jantung dewasa pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan dengan tahap ketiga, juga pasien bedah jantung dewasa pada akhir Juli 2024 nanti. Pada kesempatan itu, dr Zainal juga membawa Menkes RI dan rombongan untuk menyaksikan langsung operasi bedah jantung anak dari depan kamar operasi. Pada program tahap kedua ini, KSRelief mengirim 27 tenaga kesehatan (nakes) ke Medan untuk menangani kasus jantung anak bawaan. Ada dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, hingga teknisi medis. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung untuk tahap pertama dengan 10 pasien bedah jantung dewasa dan 31 pasien non-bedah pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan dengan tahap ketiga, juga pasien bedah jantung dewasa pada akhir Juli 2024 nanti. Selain alih iptek untuk peningkatan kompetensi SDM nakes di RS Adam Malik, KSRelief juga membawa bantuan bahan-bahan medis untuk pelaksanaan operasi bedah jantung ini. Pada kesempatan itu, dr Zainal juga membawa Menkes RI dan rombongan untuk menyaksikan langsung operasi bedah jantung anak dari luar kamar operasi, dengan didampingi oleh tim dokter bedah jantung RS Adam Malik. Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung untuk tahap pertama dengan pasien bedah jantung dewasa pada 21-26 Mei 2024. Kemudian, akan dilanjutkan dengan tahap ketiga, juga pasien bedah jantung dewasa pada akhir Juli 2024 nanti. Pada tahap kedua ini, sebanyak 27 tenaga kesehatan dikirim ke Medan untuk menangani kasus jantung anak bawaan. Di antaranya, dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, dan teknisi medis. Selain alih iptek untuk peningkatan kompetensi SDM di RS Adam Malik, KSRelief juga membawa bantuan bahan-bahan medis untuk operasi bedah jantung anak ini. Setelah meninjau operasi bedah jantung anak, Menkes RI juga sempat mengunjungi sekaligus meresmikan Ruang Operasi Modular Instalasi Bedah Sentral dan Masjid Haji Adam Malik. Dalam kunjungan ke RS Adam Malik ini, turut hadir Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Selain itu, sejumlah Pejabat Eselon I dan Eselon II Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dan para Kepala UPT Kemenkes RI di Sumut. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.

RS Adam Malik Bersama Tim Medis Arab Saudi Gelar Operasi Jantung Anak

Medan, 25 Juni 2024 – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RS Adam Malik) bekerja sama dengan tim medis dari Arab Saudi kembali menggelar kegiatan sosial operasi jantung di Medan, Sumatera Utara mulai Selasa (25/6/2024). Operasi jantung tahap kedua di Gedung Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik ini akan dilakukan pada puluhan pasien anak dengan bantuan tim medis King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dari Arab Saudi. Dalam acara penyambutan tim medis KSRelief ini, Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Kerajaan Arab Saudi melalui KSRelief. Sehingga program operasi jantung anak ini bisa terlaksana, sekaligus sebagai transfer knowledge dan alih teknologi kepada tim medis RS Adam Malik. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Raja Salman dan Pangeran Mohammed bin Salman atas bantuan melalui KSRelief untuk pelaksanaan operasi jantung pediatri (anak-anak) pada kegiatan tahap kedua ini. Sebelumnya sudah berjalan tahap pertama, operasi jantung pasien dewasa pada 21-26 Mei 2024 lalu,” ucap dr Zainal dalam sambutannya. Selain itu, dr Zainal juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI dan RSJPD Harapan Kita selaku pengampu nasional layanan jantung yang telah memfasilitasi kerja sama operasi jantung ini. Pada tahap kedua ini, tim medis RS Adam Malik menargetkan operasi jantung tingkat lanjut pada 23 pasien anak selama sepekan sampai 2 Juli 2024. Sementara perwakilan tim medis KSRelief, Dr Loay Abdulsamad menyebut kegiatan ini adalah bagian dari hubungan baik antara Kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia. “Indonesia sangat dekat di hati kami, memiliki hubungan yang sangat baik dengan Arab Saudi. Semoga melalui kegiatan ini ini kami bisa banyak membantu,” ungkap dokter konsultan anak intensif itu. Seperti pada tahap pertama, KSRelief dari Kerajaan Arab Saudi juga memberikan bantuan bahan-bahan medis untuk operasi bedah jantung anak kali ini. Selain itu, kerja sama operasi jantung ini sekaligus termasuk pula kegiatan proctorship dengan berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk peningkatan kompetensi SDM tenaga medis di RS Adam Malik. Kerajaan Arab Saudi melalui KSRelief mengirim sebanyak 27 tenaga medis pada program operasi jantung tahap kedua ini. Mereka merupakan dokter konsultan bedah jantung, dokter konsultan jantung anak, dokter konsultan anak intensif, dokter konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, dan teknisi medis. (humas/ade)

Perawat RS Adam Malik Dipercaya Sebagai TKHK dalam Ibadah Haji 2024

Medan, 14 Juni 2024 – Sebanyak 4 (empat) tenaga perawat dari Rumah Sakit (RS) Adam Malik dipercaya oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) dalam pelaksanaan ibadah Haji 1445 H/2024 M. Mereka bersama-sama tenaga kesehatan lainnya menjalankan tugas menjaga kesehatan jamaah haji Indonesia selama ibadah haji tahun ini. Abdul Harits SKep Ners, salah seorang perawat RS Adam Malik yang bertugas sebagai TKHK pada ibadah haji 2024 ini mengatakan tugas mereka adalah memberikan layanan kesehatan dasar, memantau kondisi jamaah, dan melakukan edukasi kesehatan kepada para jamaah haji Indonesia untuk mencegah penularan penyakit selama menjalankan ibadah haji. “Kami bertugas di kloter (kelompok terbang) untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jamaah haji kloter, sejak dari daerah asal, di asrama embarkasi, hingga selama di perjalanan dan tinggal di Arab Saudi sampai kembali lagi ke asrama embarkasi,” cerita perawat yang ditugaskan di Kloter 09 Embarkasi Medan (KNO) itu lewat aplikasi pesan. Disampaikan Harits, mereka memulai kegiatan setelah Subuh dengan melakukan senam sehat haji. Lalu, dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan, seperti mengukur tekanan darah, mengecek gula darah, menyiapkan obat-obatan, dan pemeriksaan lainnya. Selain itu, petugas kesehatan juga selalu mengimbau dan membagikan oralit agar jamaah haji terhindar dari dehidrasi. “Kami juga melakukan visitasi ke kamar masing-masing jamaah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Bahkan, kami juga melakukan ronda keliling untuk memastikan tidak ada jamaah yang begadang, karena mereka harus istirahat cukup, agar tetap sehat dan bugar selama beribadah,” tambah perawat yang sehari-hari bertugas di ruang Rawat Inap Terpadu A RS Adam Malik itu. Harits juga menceritakan suka dukanya selama menjalankan tugas sebagai TKHK pada musim haji ini. Menurutnya, tugas ini sangat menguras tenaga, karena dengan hanya satu dokter dan dua perawat, mereka harus melayani sekitar 400 jamaah dalam satu kloter. “Tapi tetap dinikmati. Apalagi ini tugas mulia, dapat memberikan pelayanan untuk para tamu Allah SWT,” ungkapnya. Sementara, Nurseha Syafitri SKep Ners menyebut tugas ini bukan hanya menguras tenaga, tetapi juga air mata. “Sebagai paramedis yang baru pertama kali bertugas, sering air mata saya jatuh karena melihat kakek-nenek yang sudah lanjut usia dengan semangatnya mengejar rida Allah SWT di tengah keterbatasannya,” kata perawat dari Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik itu. Selain Harits dan Nurseha, dua perawat lainnya dari RS Adam Malik yang turut bertugas sebagai TKHK pada musim haji 2024 ini adalah Farida Ulfah Nasution SKep Ners dari ruang ICU Anak, dan Zuhirmanto SKep Ners dari ruang Rawat Inap Terpadu B. Mereka semua bertugas di kloter yang berbeda untuk melayani kesehatan para jamaah haji dari Sumatera Utara. “Selamat bertugas kepada para perawat dari RS Adam Malik dan seluruh Tenaga Kesehatan Haji Indonesia tahun ini. Semoga selalu diberikan kesehatan, serta bisa menjalankan tugas dengan baik dan lancar, sampai nanti pulang kembali ke Tanah Air sebagai haji mabrur,” ucap Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) pula memberikan apresiasi. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.