Search

Berita

HUT Ke-28 RSUP HAM Dirut Tegaskan Pemanfaatan Teknologi Demi Tingkatkan Pelayanan

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-28 pada tanggal 21 Juli 2021. Peringatan ini dirayakan melalui kegiatan seremonial secara virtual bersama jajaran direksi, manajemen, dewan pengawas, serta para pegawai di Aula Lantai 3 Gedung Administrasi RSUP HAM, Sabtu (24/07/2021). Dalam kata sambutannya, Direktur Utama (Dirut) RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) menegaskan soal pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tema HUT ke-28 RSUP HAM, yaitu ‘Bertransformasi Menuju Smart Hospital yang Berorientasi pada Keselamatan Pasien.’ “Kita harus mampu memanfaatkan teknologi, bukan hanya sebagai sarana prasarana, tapi juga sebagai aset strategis untuk meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan efektifitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan, dan mengurangi biaya layanan kesehatan,” ungkap dr Zainal di hadapan para undangan yang hadir secara virtual. Oleh karena itu, dr Zainal meminta seluruh pegawai rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ini untuk memberikan komitmen bersama. Dia juga berharap setiap pihak di jajaran RSUP HAM dapat berkolaborasi dalam mencapai tujuan tersebut, serta berpikiran terbuka terhadap proses pembaruan dan pembelajaran ke depannya. Selanjutnya, dr Zainal juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pegawai yang selama ini telah bekerja dengan baik dan luar biasa, terutama selama masa pandemi COVID-19. “Tidaklah mudah untuk tetap bekerja secara aktif, produktif, dan kreatif di masa pandemi saat ini. Semoga kerjasama yang baik ini dapat terus berjalan, demi mewujudkan RSUP HAM yang lebih baik,” tambah dr Zainal. Pada kesempatan tersebut, sejumlah undangan juga turut menyampaikan selamat ulang tahun dan harapannya bagi RSUP HAM. “Kami mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-28. Kami berharap RSUP HAM jangan biasa-biasa saja,” ucap Dirut RSUP HAM periode 2010-2013 dr Azwan Hakmi Lubis SpA MKes, yang kini menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Daerah Sumatera Utara. Sementara itu, Dirut RSUP HAM periode 2014-2016 Dr dr Yusirwan SpB SpBA (K) MARS menanggapi cita-cita rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini untuk menjadi smart hospital. “Saya yakin RSUP HAM ini, prototype (model –red)dari suatu smart hospital bisa dilaksanakan. Dalam empat tahun ke depan, smart hospital ini insya Allah akan tercapai,” kata dr Yusirwan pula dalam sambutannya. Selain para mantan direksi, acara seremonial HUT ke-28 RSUP HAM ini juga dihadiri oleh sejumlah undangan lainnya secara virtual. Di antaranya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) Prof Dr dr Aldy Syafruddin Rambe SpS (K), para guru besar FK USU, perwakilan pimpinan rumah sakit pemerintah dan swasta, perwakilan pimpinan institusi pendidikan, serta para mitra RSUP HAM lainnya. Acara seremonial HUT ke-28 RSUP HAM ini kemudian dilanjutkan dengan simposium ilmiah, yang menghadirkan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Prof dr Abdul Kadir PhD SpTHT-KL (K) MARS sebagai keynote speaker. Simposium ilmiah ini membahas seputar COVID-19 bersama tiga pembicara dan dihadiri ratusan peserta secara virtual. (humas/ade)

HUT Ke-28 RSUP HAM RSUP HAM Gelar Simposium Ilmiah Virtual Bahas COVID-19

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-28 dengan menggelar simposium ilmiah secara virtual, Sabtu (24/07/2021). Simposium ilmiah yang membahas seputar COVID-19 ini turut menghadirkan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prof dr Abdul Kadir PhD SpTHT-KL (K) MARS sebagai keynote speaker. Pada kesempatan tersebut, Prof Abdul Kadir menyampaikan strategi kebijakan Kemenkes RI dalam masa pandemi COVID-19. “Kita semua betul-betul harus berhati-hati. Kita semua tentunya harus berkomitmen bersama untuk bagaimana mencegah jangan sampai semua rumah sakit kita kolaps,” ucap mantan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemenkes RI tersebut membuka ceramahnya. Lebih lanjut disampaikan Prof Abdul Kadir, ada tiga strategi Kemenkes RI dalam menangani pandemi COVID-19. Pertama, melakukan deteksi dini kepada semua masyarakat melalui testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan surveillance (pengawasan). Kedua, melakukan terapeutik atau upaya pencegahan dengan meningkatkan pelayanan kesehatan. Ketiga, percepatan vaksinasi masyarakat dengan mengalokasikan vaksin ke setiap daerah. Pada kesempatan itu, Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) menyampaikan pula bahwa masa pandemi COVID-19 merupakan tantangan yang sangat besar bagi pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk di RSUP HAM. “Ini tentunya memaksa kita bukan hanya beradaptasi tapi juga bertransformasi, salah satunya dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi,” ungkap dr Zainal. Sementara itu, pembicara pertama dalam simposium ilmiah ini, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD-KAI membahas tentang vaksinasi COVID-19. “Untuk mempercepat penanggulangan COVID-19 di Indonesia, selain upaya protokol kesehatan, juga diperlukan vaksinasi COVID-19. Tenaga kesehatan harus menjadi panutan masyarakat dalam menjalankan vaksinasi,” tegasnya. Pembicara berikutnya, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander Kaliaga Ginting Suka SpP (K) menjelaskan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV. “Harapan kita agar RSUP HAM sebagai center (pusat –red) untuk elayanan, bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk menyukseskan PPKM Level IV di Sumatera Utara,” katanya pula. Sedangkan pembicara terakhir, Ketua Tim Pengendalian dan Pencegahan COVID-19 RSUP HAM dr M Fahdhy SpOG MSc menjelaskan tentang penguatan rumah sakit dalam menekan penularan COVID-19 pada pegawai rumah sakit. “Rekomendasi yang kita buat, bisa kita kembangkan suatu IT contact tracing untuk memudahkan tracing. Kemudiankita lakukan mass testing, dan kita harus mampu mengidentifikasi red notice area,” tambah dr Fahdhy. Acara simposium ilmiah ini sendiri merupakan puncak kegiatan peringatan HUT ke-28 RSUP HAM yang bertepatan pada tanggal 21 Juli 2021. Selain itu, sebelumnya rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini juga telah menggelar aksi donor darah dan vaksinasi massal COVID-19 pada 21-23 Juli 2021. Kemudian, akan dilanjukan dengan pembagian suvenir kepada keluarga pasien, serta lomba video Tik Tok sampai 31 Juli 2021. (humas/ade)

RSUP HAM Rayakan Idul Adha dengan Potong 12 Sapi dan 19 Kambing

Medan – Umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 H pada Selasa (20/07/2021) di tengah masa pandemi COVID-19 yang masih terus mewabah. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) pun turut memperingatinya dengan melakukan penyembelihan hewan kurban, Rabu (21/07/2021). Sebanyak 31 ekor hewan kurban dari para shohibul kurban, yaitu pegawai rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan ini disembelih di halaman Masjid Nurul Iman RSUP HAM. Hewan kurban ini terdiri dari 12 ekor sapi dan 19 ekor kambing. Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) bersama para direksi ikut berpartisipasi sebagai peserta kurban. Proses penyembelihan hewan kurban ini sendiri dimulai sejak pukul 07.30 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Direktur SDM, Pendidikan dan Umum RSUP HAM Drs Jintan Ginting Apt MKes mewakili jajaran direksi turut hadir langsung di lokasi penyembelihan bersama dengan tim panitia yang terdiri atas para pegawai. Sementara itu, pendistribusian daging kurban diwakili oleh tim panitia, dengan membagikannya kepada para pegawai honorer dan masyarakat Muslim di sekitar rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini. Penyembelihan hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1442 H di lingkungan RSUP HAM ini berakhir sekitar pukul 15.00 WIB. (humas/ade)

Inovasi Tindakan Ablasi 3D untuk Pasien Penyakit Jantung di RSUP HAM

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) terus melakukan pengembangan dan inovasi dalam pelayanan pasien, salah satunya di Instalasi Pusat Jantung Terpadu (PJT). Terbaru, rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sudah bisa melayani tindakan ablasi berbasis teknologi tiga dimensi (3D) untuk para pasien penyakit jantung, terutama pasien dengan kondisi aritmia atau gangguan irama jantung. “PJT RSUP HAM mulai melakukan tindakan Ablasi 3D di pertengahan tahun 2021,” ungkap Kepala Instalasi PJT RSUP HAM dr Anggia Chairuddin Lubis SpJP (K), belum lama ini. Disampaikannya, PJT RSUP HAM pertama kali melakukan tindakan Ablasi 3D pada tanggal 11 Juni 2021 dengan operator dr Anggia sendiri, bersama dr Dicky A Hanafy SpJP (K) dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Jakarta. Dijelaskan lebih lanjut oleh dr Anggia, tindakan Ablasi 3D ini dilakukan pada pasien penyakit jantung dengan kondisi aritmia. “Keluhan yang sering dirasakan oleh pasien umumnya adalah denyut jantung yang terlalu lambat, denyut jantung terlalu cepat, irama jantung atau denyut nadi yang dirasakan tidak teratur, dan pingsan yang dirasakan tiba-tiba,” tambahnya. Menurut dokter konsulen aritmia RSUP HAM ini, secara prinsip tindakan Ablasi 3D sendiri memiliki tujuan yang sama seperti tindakan Ablasi 2D, yang juga sudah mulai dilayani di PJT RSUP HAM sejak bulan Desember 2020. Namun, oleh karena dilakukan dengan teknologi yang lebih canggih, tindakan Ablasi 3D memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya, mampu memberikan informasi kondisi jantung yang lebih detail, serta penggunaan radiasi yang lebih sedikit sehingga lebih aman bagi pasien maupun tenaga medis. “Sebagai gambaran, apabila pada Ablasi 2D kita mendapatkan informasi di jantung sebanyak ratusan hingga ribuan titik, maka pada Ablasi 3D kita mendapatkan informasi di jantung sebanyak minimal 30 ribu titik. Sehingga ini akan memberikan gambaran yang jauh lebih detail dibandingkan Ablasi 2D,” jelas alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara itu. Sebelumnya, PJT RSUP HAM juga mulai melayani pemeriksaan Elektrofisiologi sejak akhir tahun 2020. Menurut dr Anggia, tindakan ini merupakan pemeriksaan tingkat tertinggi pada pasien penyakit jantung dengan kondisi aritmia, dengan tujuan untuk mendiagnosa atau menemukan jenis penyakit dan memberikan terapi. “Manfaatnya terhadap pasien sangat besar. Dengan adanya prosedur ini, kita dapat mendiagnosa secara presisi, dan kemudian dapat juga memberikan terapi yang sesuai untuk berbagai macam kelainan,” katanya lagi. Untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan Elektrofisiologi, serta Ablasi 2D dan Ablasi 3D, pasien bisa datang langsung ke Poliklinik Aritmia di Gedung PJT RSUP HAM. Sejauh ini, tim medis PJT RSUP HAM mampu melakukan tindakan tersebut secara rutin hingga 3-4 kasus setiap minggu. “Tetapi karena keterbatasan SDM, kami tidak dapat melakukan prosedur dalam frekuensi yang lebih tinggi. Hingga saat ini, antrian untuk pasien seperti ini sudah mencapai lebih dari tiga bulan di RSUP HAM,” pungkas dr Anggia. (humas/ade)

RSUP HAM Kirim Nakes untuk RS Lapangan COVID-19 Wisma Haji Jakarta

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) mengirim sebanyak 16 tenaga kesehatan (nakes) untuk diperbantukan di RS Lapangan COVID-19 Wisma Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (06/07/2021). Mereka akan bergabung dengan sejumlah nakes dari rumah sakit lainnya yang juga turut dikerahkan untuk membantu perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit darurat yang baru dibuka oleh pemerintah tersebut. “RSUP HAM mengirim 16 orang yang terdiri dari beberapa profesi nakes atas permintaan dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Untuk awal ini, mereka akan diperbantukan selama 30 hari ke depan. Sedangkan untuk selanjutnya, kami masih menunggu instruksi dari pusat,” jelas Sub Koordinator Hukormas Rosario Dorothy Simanjuntak SSos MIKom, Selasa (06/07/2021). Para nakes RSUP HAM yang dikirim ini terdiri atas 1 (satu) orang dokter umum, 12 orang perawat, 1 (satu) orang apoteker, 1 (satu) orang analis laboratorium, dan 1 (satu) orang perekam medik. Selain rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini, empat rumah sakit vertikal lainnya di bawah Kementerian Kesehatan RI juga turut mengirimkan bantuan nakes. Yaitu, RSUP dr M Djamil Padang, RSUP Prof Dr RD kandou Manado, RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, dan RSUP Dr J Leimena Ambon. Para nakes dari rumah sakit vertikal ini akan bertugas sebagai tenaga pendamping di RS Lapangan COVID-19 Wisma Haji Jakarta, di mana rumah sakit ini dibangun secara darurat untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di ibu kota. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI sendiri memperkirakan kebutuhan tenaga pendamping untuk RS Lapangan COVID-19 Wisma Haji Jakarta ini mencapai 106 orang. (humas/ade)