Search

Berita

Terbang dari Pontianak, Berhasil Jalani Operasi Tulang Belakang di RSUP HAM

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan layanan kesehatan bagi masyarakat, tidak hanya di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya, tetapi juga dari daerah lainnya. Salah satu pasien dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat telah mempercayakan penanganan kesehatannya kepada tim medis RSUP HAM hingga berhasil menjalani operasi tulang belakang. Pasien bernama Rora Fitriani tersebut terbang dari Pontianak ke Kota Medan selama sekitar empat jam, tidak termasuk waktu transit, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Selama beberapa tahun terakhir, dia menderita penyakit tumor sumsum tulang belakang hingga merasakan nyeri di punggung. Bahkan, dia sempat mengalami lumpuh pada salah satu kakinya sekitar sebulan sebelum menjalani operasi di RSUP HAM. “Saya sebelumnya mengidap tumor sumsum tulang belakang, sudah lama. Dan sebulan terakhir sebelum operasi itu, merasakan nyeri hebat di punggung, hingga lumpuh di kaki kiri, drop foot (tidak bisa mengangkat kaki bagian depan), dan beberapa waktu sebelum operasi itu sudah menyerang kaki kanan,” cerita Rora ketika ditemui di Poliklinik Bedah Saraf Instalasi Rawat Jalan RSUP HAM saat menjalani pemeriksaan setelah operasi, Jumat (16/06/2023). Sebelum memilih ke RSUP HAM, Rora bersama suaminya, D Dhuha Lamanda sempat mendatangi beberapa rumah sakit di Pulau Jawa. Bahkan, mereka juga pernah melakukan konsultasi secara online dengan tim medis di salah satu rumah sakit di Kuching, Serawak, Malaysia, yang terbilang cukup dekat dari kota asal mereka. Ketika itu, mereka mendapatkan informasi mengenai perkiraan total biayanya mencapai Rp150 juta setelah dirupiahkan. Namun, pada akhirnya Rora dan suaminya memilih untuk menjalani perawatan di RSUP HAM, meskipun harus melewati perjalanan sejauh hampir 3.000 km dengan empat jam penerbangan dari Pontianak ke Medan. Mereka pun harus meninggalkan anak-anaknya selama hampir sebulan. “Kenapa saya memutuskan untuk operasi di RSUP HAM, karena pertama rekomendasi dari sepupu saya yang juga tenaga kesehatan (bidan),” lanjut Rora. Dari rekomendasi saudaranya itu, Rora dan suaminya kemudian mencari informasi tentang pelayanan di RSUP HAM, hingga menemukan profil Dr dr Sabri MKed SpBS K-Spine FINSS FINPS yang bertugas di Divisi Spine Kelompok Staf Medis (KSM) Bedah Saraf RSUP HAM. Mereka pun sempat menyaksikan sejumlah video kegiatan medis dr Sabri dan bertanya kepada sejumlah pasiennya melalui media sosial, sebelum mencoba menghubunginya. Setelah berkomunikasi dengan dr Sabri secara online,akhirnya Rora dan suami memantapkan diri untuk menjalani operasi tulang belakang di RSUP HAM. Mereka mengurus rujukan dari rumah sakit di Pontianak, terbang ke Medan, dan kemudian memulai perawatan di Poliklinik Bedah Saraf RSUP HAM pada 26 Mei 2023. Selang empat hari, Rora menjalani operasi untuk mengeluarkan tumor dari sumsum tulang belakang selama sekitar delapan jam. “Ini sebenarnya kasus yang lumayan sulit. Tumor di sumsum tulang belakang itu bukan satu level, ada empat level. Jadi operasinya sulit, harus pakai mikroskop, ibaratnya seperti membebaskan dodol di serabut kelapa, itulah sulitnya. Tapi insya Allah, dengan doa pasien dan kerja keras kita semua, operasinya berhasil dan pasien membaik progresif. Tinggal dilanjutkan fisioterapi dan obat-obatan,” kata dr Sabri pula memberikan penjelasan. Kini, setelah tiga minggu usai menjalani operasi pengangkatan tumor sumsum tulang belakang tersebut, kondisi Rora semakin membaik. Bahkan, sekarang dia sudah bisa berdiri kembali, dan berjalan walaupun masih menggunakan alat bantu. “Setelah operasi, Alhamdulillah 100 persen nyerinya hilang. Kaki makin kuat, karena kembali normal, Alhamdulillah. Jalan pelan-pelan sudah bisa, pakai walker (alat bantu jalan),” ungkapnya. Rora dan suaminya tidak henti-henti mengucapkan syukur atas kesembuhan dan semua kemudahan yang didapatkannya selama menjalani operasi. Apalagi, mereka juga tidak mengeluarkan biaya apapun untuk perawatannya, karena semua layanan yang dijalaninya selama di RSUP HAM ditanggung oleh BPJS Kesehatan. (humas/ade)

HASIL SELEKSI ADMINISTRASI PENERIMAAN TENAGA PERAWAT MENJADI PEGAWAI TENAGA NON PNS TIDAK TETAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN ANGGARAN 2023

PENGUMUMAN NOMOR : KP.01.03/D.XXVIII.II.1.2 / 3680 /2023 TENTANGHASIL SELEKSI ADMINISTRASI PENERIMAAN TENAGA PERAWAT MENJADI PEGAWAI TENAGA NON PNS TIDAK TETAP RSUP H. ADAM MALIK TAHUN ANGGARAN 2023 Berdasarkan Hasil Seleksi Administrasi Penerimaan Tenaga Perawat Menjadi Pegawai Tenaga Non PNS Tidak Tetap RSUP H. Adam Malik Tahun Anggaran 2023 maka bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: Peserta yang dinyatakan LULUS Seleksi Administrasi Penerimaan Tenaga Perawat Menjadi Pegawai Tenaga Non PNS Tidak Tetap RSUP H. Adam Malik Tahun Anggaran 2023 (daftar terlampir) ditetapkan berdasarkan Peserta yang memenuhi persyaratan. Peserta yang dinyatakan LULUS seleksi admninistrasi wajib melakukan pemberkasan ulang dengan membawa Surat Lamaran, Fotocopy Ijazah dan Transkrip Nilai yang dilegalisir, Kartu Tanda Penduduk, STR Aktif dan Sertifikat. Peserta yang dinyatakan LULUS seleksi admninistrasi akan melakukan tahapan wawancara pada tanggal 15 dan 16 Juni 2023 Pukul 09.00 WIB s/d 17.00 WIB (daftar terlampir) Peserta yang dinyatakan LULUS seleksi admninistrasi namun tidak melakukan pemberkasan ulang sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku maka dianggap mengundurkan diri. Keputusan ini bersifat mutlak tidak bisa diganggu gugat. Demikian pengumuman ini disampaikan untuk dipedomani sesuai ketentuan. Medan, 13 Juni 2023Ketua Panitia Rekrutmen RSUP H. Adam MalikTahun Anggaran 2023dtoDrs. Jintan Ginting, Apt, M.KesNIP. 196312031996031001 Selengkapnya Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Penerimaan Tenaga Perawat Menjadi Pegawai Tenaga Non PNS Tidak Tetap RSUP H. Adam Malik Tahun Anggaran 2023 dapat diunduh DISINI

PENGUMUMAN PENERIMAAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2023

PENGUMUMAN NOMOR : KP.01.03/D.XXVIII.II.1.2 / 3420 /2023 TENTANG PENERIMAAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN  TAHUN 2023 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan membuka kesempatan bagi putra putri terbaik bangsa yang berintegritas dan memenuhi syarat untuk menjadi Tenaga Non PNS tidak tetap. Formasi dan Kualifikasi Khusus Selengkapnya Pengumuman Penerimaan Perawat di RSUP H. Adam Malik Tahun 2023 dapat diunduh DISINI

RSUP HAM Sukses Lakukan Coiling Aneurisma Perdana pada Pasien Stroke

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) sukses melakukan tindakan coiling aneurisma otak perdana pada April 2023. Bagian dari layanan aneurisma otak untuk kasus penyakit stroke ini dilaksanakan oleh Divisi Vaskular dan Endovaskular Kelompok Staf Medis (KSM) Bedah Saraf RSUP HAM, dengan dua ahli bedah saraf vascular, dr M Ihsan Z Tala SpBS (K) dan dr Muhammad Ari Irsyad MKed SpBS (FBSVas). Tindakan coiling aneurisma otak pertama di RSUP HAM itu dilakukan terhadap seorang pasien stroke asal Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Setelah menjalani tindakan dan pengobatan, kini pasien laki-laki berusia 68 tahun itu sudah kembali sadar dan dapat tersenyum lagi ketika ditemui di Poliklinik Bedah Saraf Instalasi Rawat Jalan RSUP HAM setelah menjalani cek ulang kesehatan secara berkala. Anaknya pun mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh dokter dan perawat di RSUP HAM yang telah berhasil menyembuhkan pasien dengan jaminan BPJS Kesehatan tersebut. “Walaupun kami orang tidak mampu dan bapak kami kerjanya tukang becak, tapi tetap dilayani dengan baik, penuh perhatian, dilakukan tindakan yang canggih dan tidak perlu bayar,” tutur perempuan tersebut belum lama ini. Dijelaskan oleh dr Ari yang telah melaksanakan coiling aneurisma otak tersebut, tindakan ini dilakukan dengan metode kateterisasi melalui paha. Metode ini merupakan tindakan minimal invasif dengan cara memasukkan wire atau coil serupa selang yang sangat halus ke dalam kantung aneurisma. “Tindakan ini seperti pasang ring jantung, pasien akan dikateterisasi melalui lipat paha, kemudian dimasukkan selang kecil ke arah otak,” jelasnya. Ditambahkan dr Ihsan pula, saat ini jumlah kasus aneurisma pecah semakin meningkat. Salah satunya, bisa disebabkan karena perubahan gaya hidup masyarakat. Selain tindakan coiling aneurisma, tim Bedah Saraf RSUP HAM juga sudah mengerjakan sembilan kasus aneurisma dengan metode clipping atau operasi buka tempurung kepala sampai Mei 2023. “Saat ini layanan aneurisma yang paling lengkap di Sumut hanya ada di RSUP HAM,” kata dr Ihsan. Tak hanya itu, RSUP HAM pun sudah rutin menangani penyakit pembuluh darah otak lainnya. Di antaranya, CCF (carotid cavernous fistula), yang menurut dr Ari cukup banyak dirujuk oleh dokter spesialis mata di Sumut. Kondisi ini disebabkan oleh trauma kepala, sehingga mengakibatkan pasien mengalami mata menonjol, bengkak dan merah. Penanganannya juga dilakukan dengan tindakan minimal invasif melalui kateterisasi dari lipatan paha. Sementara itu, Kepala KSM Bedah Saraf RSUP HAM Prof Dr dr Ridha Dharmajaya SpBS (K) menegaskan timnya akan terus melakukan langkah-langkah terobosan untuk kasus stroke dan penyakit pembuluh darah otak. Apalagi, seperti disampaikan Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K), RSUP HAM sudah ditetapkan sebagai pengampu layanan prioritas kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi bagi RSUD provinsi dan RSUD kabupaten/kota di wilayah Sumut dan Aceh. (KSM Bedah Saraf/humas/ade)

RSUP HAM Siap Jadi Pusat Rujukan Aneurisma Otak di Sumut

Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) melalui Divisi Vaskular dan Endovaskular Kelompok Staf Medis (KSM) Bedah Saraf terus berupaya mengembangkan layanan stroke, khususnya aneurisma dan kelainan pembuluh darah otak. Ahli bedah saraf vascular, dr M Ihsan Z Tala SpBS (K) dan dr Muhammad Ari Irsyad MKed SpBS (FBSVas) bertekad mewujudkan RSUP HAM sebagai pusat layanan rujukan paripurna untuk penyakit stroke, sehingga angka kecacatan dan kematian akibat penyakit ini dapat berkurang. Menurut dr Ihsan, saat ini jumlah kasus aneurisma pecah di Sumatera Utara (Sumut) semakin meningkat. Kondisi ini, salah satunya bisa disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat. Setidaknya sampai Mei 2023, tim Bedah Saraf RSUP HAM sendiri sudah mengerjakan sembilan kasus aneurisma dengan metode clipping (operasi buka tempurung kepala) dan satu kasus dengan metode coiling (kateterisasi melalui paha). “Dengan semakin majunya metode diagnostik dan pemahaman tenaga medis tentang penanganan aneurisma ini, maka banyak kasus bisa segera dirujuk ke RSUP HAM dan membuat hasilnya menjadi lebih baik,” kata dr Ihsan saat melakukan visite (kontrol) terhadap pasien di Ruang Rawat Khusus Stroke Corner RSUP HAM, belum lama ini. Dijelaskannya lebih lanjut, aneurisma seperti benjolan yang mengeyal pada pembuluh darah. Kondisi ini terjadi akibat penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun. Menurut dr Ihsan, hampir seluruh pasien stroke yang datang ke RSUP HAM merupakan kasus aneurisma yang sudah pecah dan menimbulkan gejala stroke. “Kasus ini harus ditangani segera. Tim dokter akan membuat gambar tiga dimensi pembuluh darah otak, dan kita dapat melihat langsung dimana aneurisma-nya. Saat ini layanan aneurisma yang paling lengkap di Sumut hanya ada di RSUP HAM,” sambung dr Ihsan. Sementara itu, Kepala KSM Bedah Saraf RSUP HAM Prof Dr dr Ridha Dharmajaya SpBS (K) mengatakan timnya akan terus melakukan langkah-langkah terobosan untuk kasus stroke dan penyakit pembuluh darah otak. Menurutnya, saat ini kasus stroke iskemik masih belum tertangani secara maksimal sampai tindakan intervensi thrombectomy. “Di luar negeri sudah rutin dilakukan, dan hasilnya pasien dapat sembuh dari kecacatan. Kita terus mengembangkan RSUP HAM untuk meningkatkan kemajuan penanganan penyakit pembuluh darah otak agar masyarakat dapat terbantu,” ucap Prof Ridha. Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) menambahkan pula bahwa pengembangan layanan aneurisma otak ini juga dalam rangka mencapai misi RSUP HAM sebagai pengampu layanan stroke di wilayah Sumut dan Aceh. “Bapak Menteri Kesehatan telah membuat regulasi pengampuan dan layanan rujukan, sehingga nantinya untuk penyakit prioritas seperti jantung, stroke, kanker dan uronefrologi, yang secara berjenjang dapat dilakukan mulai dari RSUP, RSUD provinsi hingga RSUD kabupaten/kota di bawahnya,” pungkas dr Zainal. (KSM Bedah Saraf/humas/ade)