Indeks Kepuasan Masyarakat – Oktober 2025
RS Adam Malik Jadi Pelopor Teknologi IVL untuk Pasien Jantung Koroner di Sumut

Medan, 23 Oktober 2025 – Dalam komitmennya menghadirkan layanan kesehatan unggul bagi masyarakat, Rumah Sakit (RS) Adam Malik berhasil melakukan tindakan Intravascular Lithotripsy (IVL) pertama di Sumatera Utara. Prosedur ini merupakan inovasi terkini dalam penanganan penyakit jantung koroner dengan kalsifikasi berat, yang dilakukan oleh tim medis Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS Adam Malik pada 24 September 2025. Dijelaskan oleh dokter spesialis jantung RS Adam Malik, dr Faisal Habib SpJP(K) FIHA, teknologi metode IVL bekerja dengan cara memecahkan endapan kalsium (kalsifikasi) dalam pembuluh darah menggunakan gelombang ultrasonik berenergi rendah. Sehingga aliran darah ke jantung dapat kembali normal tanpa merusak jaringan sehat. Metode ini diketahui aman, minim komplikasi, dan memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat. “Inovasi IVL menjadi langkah besar bagi layanan jantung di wilayah Sumatera Utara. Teknologi ini membuka peluang bagi pasien dengan kondisi kompleks, agar bisa mendapatkan tindakan tepat tanpa harus dirujuk ke luar daerah,” ungkap dr Faisal Habib yang juga menjabat sebagai Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RS Adam Malik. Dalam tindakan tersebut, tim medis juga menggunakan drug-coated balloon, yaitu balon khusus berlapis obat yang mencegah penyempitan ulang tanpa perlu pemasangan ring atau stent di dalam pembuluh darah. Setelah prosedur tersebut, pasien dapat pulang dalam waktu singkat dan bisa beraktivitas kembali seperti biasanya. Dengan keberhasilan ini, RS Adam Malik menegaskan perannya sebagai rumah sakit rujukan nasional yang terus berinovasi melalui penerapan teknologi medis modern. “Kami berkomitmen agar masyarakat di kawasan barat Indonesia mendapatkan pelayanan jantung setara dengan pusat-pusat layanan terbaik di dunia,” tambah dr Faisal Habib. Sementara itu, pasien yang menjalani prosedur IVL ini, Roslina Sinaga (63 tahun) mengaku sangat lega setelah berhasil melewati tindakan medis untuk penanganan kasus jantung koroner yang dialaminya. “Hasilnya, perasaan saya lebih tenang, lebih longgar rasanya, dan lebih enak,” ujar pasien asal Pematang Siantar tersebut. Ke depan, RS Adam Malik berkomitmen untuk terus mengembangkan program penguatan layanan jantung terintegrasi, mulai dari pencegahan, diagnosis, hingga intervensi, dengan teknologi mutakhir. Hal ini sejalan dengan misi transformasi kesehatan nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. (humas/***) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.
Indeks Kepuasan Masyarakat – September 2025
RS Adam Malik Berhasil Lakukan Operasi Bypass Cerebral Pertama di Sumut

Medan, 29 September 2025 – Rumah Sakit (RS) Adam Malik berhasil melakukan cerebral bypass surgery atau operasi bypass otak pertama di Sumatera Utara (Sumut) pada 27 September 2025. Tindakan untuk penanganan penyakit stroke ini merupakan bagian kegiatan proctorship (pendampingan) layanan stroke di Sumut, yang didukung oleh RS Pusat Otak Nasional (PON) Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta sebagai RS pengampu nasional layanan stroke. “Sumut menjadi provinsi ke-8 yang berhasil melaksanakan tindakan bypass cerebral di RS Adam Malik. Mari kita jadikan keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Ke depan kita ingin tidak hanya delapan provinsi, tetapi seluruh provinsi di Indonesia mampu menyediakan layanan bedah otak secara mandiri,” ucap Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD-KEMD PhD saat membuka kegiatan secara virtual. Acara pembukaan ini dihadiri oleh Direktur Pelayanan Klinis Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan dr Obrin Parulian MKes, Direktur Utama RS PON dr Adin Nulkhasanah SpS MARS, dan Plt Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) beserta jajaran direksi RS Adam Malik. Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut H Muhammad Faisal Hasrimy AP MAP mewakili Gubernur Sumut secara daring. Disampaikan oleh Plt Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K), operasi bypass cerebral ini dilakukan pada pasien anak asal Kabupaten Labuhanbatu. “Kasus sekarang adalah anak 10 tahun dengan diagnosa moyamoya disease. Ini penyakit bawaan, pasien sudah beberapa kali mengalami stroke. Tindakan ini tentunya sangat berharga pada anak yang masih 10 tahun, sehingga kehidupannya akan lebih baik,” kata dr Zainal. Operasi bypass cerebral ini sendiri berlangsung sekitar tujuh jam. Operasi dipimpin oleh tim dokter spesialis bedah saraf, dr M Ihsan Z Tala SpBS Subsp N-Vas(K) dan dr Muhammad Ari Irsyad MKed SpBS FBSV dari RS Adam Malik, bersama dengan dr M Kusdiansah SpBS FMV dan dr Muhammad Afif SpBS dari RS PON. Selain itu, juga melibatkan dokter spesialis anestesi, dokter spesialis anak, serta Tim Pengampuan Layanan Stroke RS Adam Malik. Dijelaskan oleh dr M Kusdiansah SpBS FMV dari RS PON yang melakukan operasi bersama tim dokter RS Adam Malik, tindakan bypass cerebral ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kembali stroke pada pasien. “Tindakan ini kita lakukan pada kasus stroke fase kronis, bukan stroke akut. Kita meminjam pembuluh darah dari kulit kepala, lalu kita alihkan alirannya ke dalam otak. Kulit kepala kita itu sehat sekali, aliran darahnya banyak,” jelas dr Kusdiansah lebih lanjut. Orangtua pasien, Seni Budi Aseh (40) mengatakan dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa anaknya sudah dua kali mengalami pecah pembuluh darah di otak, dan yang terakhir sempat terjadi stroke. “Awal gejalanya umur lima tahun, dia kebas di tangan kiri. Tapi kami tidak tahu penyebabnya, tidak ada terbentur juga kepalanya. Bulan Juli kemarin dia kebas lagi, sakit di leher, sampai tidak sadar. Semoga anak kami ke depannya bisa sembuh,” ungkapnya. Saat ini, pasien masih dalam perawatan intensif di ruang ICU Pasca Bedah Saraf RS Adam Malik setelah menjalani operasi bypass cerebral tersebut. Namun, kondisi pasien sudah sadar dengan keadaan stabil, meskipun masih dalam pemantauan oleh tim dokter spesialis bedah sarah dan dokter spesialis anak hingga beberapa hari ke depan. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.
RS Adam Malik Tegaskan Komitmen Layanan Inklusif bagi Pasien Disabilitas

Medan, 9 September 2025 – Rumah Sakit (RS) Adam Malik menegaskan komitmen untuk memberikan layanan inklusif bagi para pasien penyandang disabilitas. Salah satunya melalui kegiatan Disability Inclusive Training, dengan melatih para petugas frontliner untuk meningkatkan kapasitas dalam pelayanan bagi para pasien penyandang disabilitas. Pelatihan dengan menghadirkan narasumber dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumatera Utara (Sumut) ini digelar di Gedung Pelatihan Telerobotic Surgery RS Adam Malik, Selasa (9/9/2025). Direktur Medik dan Keperawatan RS Adam Malik Dr dr Otman Siregar SpOT Spine MH menegaskan bahwa ini merupakan bentuk komitmen RS Adam Malik dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang setara dan inklusif. “Kami berkomitmen untuk terus belajar dalam melayani pasien dengan disabilitas. Kami ingin lebih baik dalam pelayanan publik, karena RS Adam malik merupakan pusat rujukan untuk wilayah Sumut, sehingga pasien yang dilayani juga beragam, termasuk juga pasien disabilitas,” kata dr Otman dalam sambutannya. Ditambahkan oleh Direktur SDM dan Pendidikan RS Adam Malik dr Faisal Habib SpJP(K) FIHA, RS Adam Malik harus bisa menjadi institusi yang inklusif dengan akses yang terbuka bagi semua orang, termasuk para penyandang disabilitas. “Kita di RS Adam Malik harus memulai, agar para petugas frontliner bisa memiliki pemahaman dasar tentang inklusivitas bagi disabilitas. Saya berpikir bagaimana agar teman-teman disabilitas, dari sejak awal masuk dari depan pintu RS Adam Malik, bisa mendapatkan sarana dan akses yang tepat,” ucap dr Faisal. Sementara itu, HWDI Sumut menyambut baik upaya RS Adam Malik dalam meningkatkan layanan bagi para pasien penyandang disabilitas, termasuk melalui pelatihan ini. “Saya berterima kasih, karena pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien disabilitas, tetapi juga untuk semua orang. Semoga pelatihan ini bisa berlanjut terus,” ungkap dr Sri Melati MA mewakili HWDI Sumut, yang turut menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini. Disability Inclusive Training tahap pertama ini diikuti oleh sebanyak 18 petugas frontliner dari berbagai profesi di RS Adam Malik, mulai dari dokter triase, perawat triase, petugas registrasi, sampai petugas keamanan. Melalui pelatihan ini, mereka dibekali sejumlah pengetahuan dasar tentang interaksi beretika dengan beragam jenis penyandang disabilitas, termasuk juga materi teknik komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat. Manajemen RS Adam Malik sendiri terus berupaya meningkatkan fasilitas dan aksesibilitas bagi para pasien penyandang disabilitas yang membutuhkan layanan kesehatan di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini. Saat ini, sudah tersedia aspek fisik untuk membantu penyandang disabilitas, seperti loket khusus disabilitas, jalur pemandu (guiding block), ruang tunggu khusus, toilet khusus, tempat parkir khusus, hingga lift khusus dengan tombol-tombol yang dilengkapi huruf braille, serta penyediaan kursi roda. Ke depannya, RS Adam Malik juga menyiapkan aspek non-fisik, termasuk melatih tenaga kesehatan untuk mendukung pasien penyandang disabilitas, hingga penyederhanaan prosedur layanan. Selain itu, rumah sakit Kelas A ini juga akan menyediakan tenaga pendamping (escort) untuk membantu para pasien penyandang disabilitas dalam mengakses dan mendapatkan layanan kesehatan di RS Adam Malik dengan lebih mudah. (humas/ade) Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Humas RS Adam Malik.