KOORDINASI LINTAS SEKTORAL RSUP HAM DALAM PENGAMANAN NATAL DAN TAHUN BARU

20 Desember 2019 Medan – Dalam rangka menyambut Libur Natal dan Tahun Baru mendatang, tim gabungan Propinsi Sumatera Utara telah siap sedia mendukung pengamanan selama Libur Natal dan Tahun Baru. Tim yang terdiri dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (Dinkes Provsu), Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, TNI, POLRI, RSUP H Adam Malik dan para relawan ini nantinya akan berkoordinasi lintas sektoral guna terlaksananya libur Natal dan Tahun Baru yang aman, tertib dan lancar. Tim Gabungan ini bertugas diperlengkapi dengan sebuah helikopter dari Basarnas yang stand by di Lanud Suwondo Medan. Secara khusus di bidang kesehatan, Dinkes Provsu menggunakan Public Safety Center 119 (PSC 119) untuk menangani kasus-kasus kegawatdaruratan medis, yang bekerjasama dengan RSUP H Adam Malik melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Hal ini sesuai dengan instruksi Kemenkes RI untuk menyiapkan PSC 119 di Kota/Kabupaten bekerja sama dengan lintas sektor untuk bertugas selama perayaan Natal dan Tahun Baru pada pra fasilitas pelayanan kesehatan, guna membantu penangan kesehatan terhadap masyarakat yang tidak hanya berhubungan dengan kecelakaan tetapi juga dalam situasi kritis. Tim Kesehatan VVIP dan Penanggulangan Bencana RSUP H Adam Malik juga akan terlibat dalam hal penanganan medis di lokasi-lokasi yang diperlukan. Secara umum, Tim RSUP H Adam Malik akan membantu tim gabungan Propinsi Sumatera Utara dalam hal penanganan medis dan hal-hal lain yang dianggap perlu guna kelancaran dan keamanan pelaksanaan Libur Natal dan Tahun Baru. Tim ini terdiri dari beberapa dokter spesialis dan perawat ICU terlatih, yang dipimpin oleh dr Soejat Harto, SpAn. (*/rds)
Webinar RSUP H. Adam Malik : Infeksi Oportunistik Pada Pasien HIV Fokus Pada Penisilliosis

Selasa, 17 Desember 2019 Medan – RSUP H. Adam Malik kembali mengadakan kegiatan Webinar dengan mengambil tema “Infeksi Oportunistik Pada Pasien HIV Fokus Pada Penisilliosis”. Kegiatan webinar dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Administrasi dan berlangsung pukul 10.00 – 12.00 wib, Senin (16/11/2019). Acara yang difasilitasi oleh Bagian Data dan Informasi RSUP H Adam Malik ini menghadirkan dr Tambar Ketaren SpPD KPTI dan dr Dian Dwi Wahyuni SpMK(K) sebagai pemateri dan dr Restuti Hidayani Saragih SpPD FIHASIM MH(Kes) sebagai moderator. Adapun materi yang dipaparkan dalam kegiatan webinar kali ini adalah “Manifestasi Klinis dan Penanganan Penisilliosis pada Pasien HIV” serta “Penegakan Diagnosis Penisilliosis secara Mikrobiologi”. Melalui kegiatan webinar ini diharapkan adanya pemahaman tentang pencegahan infeksi Oportunistik dan penanganan Penisilliosis pada pasien HIV di kalangan tenaga medis. Webinar ini diikuti oleh peserta yang berasal dari perwakilan rumah sakit di seluruh Indonesia, dokter PPDS, dokter muda, dan tenaga medis lainnya yang bertugas di RSUP H Adam Malik. Antusiasme peserta terhadap presentasi dari pemateri sangat tinggi, sehingga pada sesi diskusi banyak pertanyaan yang disampaikan oleh peserta webinar.(*/swt)
Perayaan Natal RSUP H. Adam Malik : “Orang Benar Hidup oleh Iman”

Senin, 16 Desember 2019 Medan – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik melangsungkan Ibadah Perayaan Natal melalui Bimbingan Rohani Kristen (BRK) dengan penuh hikmat. Perayaan Natal diadakan di MICC, Jalan Gagak Hitam, Sabtu (14/12/2019) malam dengan tema “Orang Benar Akan Hidup Oleh Iman (Roma 1:17b)” dan subtema “Dengan iman, kita memiliki damai sejahtera untuk melayani sesama”. Sabtu, (14/12/2019). Dalam khotbahnya, Pdt CP Hutagalung MTh mengatakan kelahiran Yesus menjadi obat rohani umat yang percaya. Sebagai pegawai yang bekerja di Rumah Sakit, jemaat diajak menjadi salurah berkat bagi para pasien yang dirawat melalui pekerjaan masing-masing. ” Rumah Sakit Adam Malik malam hari ini mengubah tempat MICC menjadi tempat kita mengingat dan merayakan kelahiran Juru Selamat yang menjadi obat bagi kita semua, tentunya dengan kedamaian dan kesejahteraan yang ditampilkan oleh petugas-petugas pada perayaan ini,” sebutnya. Turut hadir Direktur SDM Dr dr Fajrinur SpP (K) mewakili Direktur Utama RSUP H Adam Malik dan ribuan undangan lainnya. Pada kesempatan itu, seluruh direksi Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini mengucapkan selamat hari Natal bagi umat Kristiani. “Hari ini adalah hari yang berkah karena kita berkumpul di ruangan yang megah. Kami ucapkan terima kasih banyak kepada sahabat-sahabat saya karena sudah bekerja sehingga acara ini sangat hikmat dan nyaman,” kata dr Fajrinur. Ia mengajak seluruh pegawai Kristen terkhusus menjadikan pelayanan itu adalah bentuk iman di dalam kehidupan. Sehingga dengan begitu pekerjaan dilakukan dengan tulus hati memberikan pelayanan terbaik guna mewujudkan pelayanan purna di RS Adam Malik. Ia menambahkan, tema ibadah Natal tahun ini sangat perlu direnungkan bahwa orang benar hidup dengan apa adanya. “Bila hal ini dipersepsikan dengan RS Adam Malik adalah rumah kita semua, tempat melayani dengan hati, karena kita orang beriman. Walaupun ada perbedaan antar sesama, seluruh pegawai non medis juga medis harus bersatu guna mewujudkan visi dan misi rumah sakit tetap dirindukan dan tak ditakuti orang yang sakit.” tambahnya. Perayaan Natal kali ini juga diisi dengan lagu pujian yang dibawa melalui koor dari Intalasi Gawat Darurat, Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi Rindu A, Instalasi Bedah Pusat, Panti Asuhan dan Panitia Natal. Selanjutnya persembahan vocal solo dari Karel Moury Theodore Silalahi, Juan Timotius, Anjur Falden dan Devita Sari. (*/swt)
Daftar Jaga Dokter Di IGD Bulan Desember 2019
Peringatan Hari AIDS Sedunia di RSUP HAM : Stop ! Diskriminasi pada ODHA

Selasa, 10 Desember 2019 Medan – Setiap tahunnya, 1 Desember diperingati sebagai Hari HIV AIDS Sedunia. Melansir laman WHO, tema Hari HIV AIDS Sedunia tahun ini adalah “Komunitas Membuat Perbedaan”. Komunitas berperan sangat besar dalam mendukung pemberian pelayanan HIV AIDS dan juga membela HAM yang juga layak bagi Orang dengan HIV AIDS (ODHA). Tujuan peringatan Hari HIV AIDS Sedunia adalah untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih besar tentang dampak HIV AIDS terhadap keluarga, bukan hanya kelompok-kelompok yang selama ini distigmatisasi sehingga tercapai angka 3 zero yaitu pertama tidak ada infeksi baru HIV, kemudian tidak ada kematian akibat AIDS, dan yang terakhir tidak ada stigma dan diskriminasi untuk mencapai eliminasi HIV pada 2030 mendatang. “Kami sangat berterima kasih kepada pengurus yayasan yang peduli AIDS sampai saat ini tetap peduli dengan pasien AIDS yang dirawat di Rumah Sakit Adam Malik, juga dokter dan perawat yang berugas di unit Pusyansus RSUP H Adam Malik. Acara ini sekaligus sebagai motivasi untuk dapat meningkatkan pelayanan bagi PUSYANSUS,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD (K) SpJP (K) pada acara Peringatan Hari AIDS Sedunia di RSUP H Adam Malik, Selasa. (10/12/2019) RSUP H Adam Malik merupakan rumah sakit tipe A yang menyediakan fasilitas pelayanan pasien HIV AIDS yang didukung oleh dokter sub spesialis di Pusat Layanan Khusus (Pusyansus). Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan RI ini merupakan Rumah Sakit yang paling banyak menangani pasien HIV AIDS. Zainal menambahkan, sampai saat ini sudah bekerja sama dengan lima Rumah Sakit di Kota Medan. Sejalan dengan itu, dr Tambar Kembaren SpPD K-PTI mengaku pengetahuan tentang HIV AIDS sering keliru sehingga terbentuk pendiskriminasian terhadap ODHA “SDM dan fasilitas Rumah Sakit kami siap untuk merawat semua pasien penderita HIV AIDS. Data 2019 menyebutkan, dari 734 kasus yang diperiksa jumlah virusnya, ditemukan yang tersupresi itu 90% yang artinya, apa yang dicanangkan pemerintah sudah berhasil dilaksanakan di Rumah Sakit ini,” tegasnya. Untuk mencapai angka 3 zero, dr Restuti Hidayani Saragih SpPD FINASIM MHKes menyebutkan dari 90% diusahakan pasien yang sudah positif HIV mendapat pengobatan Antiretroviral (ARV). Obat tersebut berguna untuk meredam aktivitas virus. Agar bekerja maksimal, obat tersebut harus diminum secara rutin oleh ODHA. Oleh sebab itu pendistribusian ARV harus sampai ke Puskesmas. Semakin banyak masyarakat yang sadar dan mengetahui HIV dan tidak menularkan virusnya ke orang lain, serta mendapatkan pengobatan ARV dini, dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV agar Indonesia dapat mencapai ‘3 Zero. “Paradigma kita harus diubah sesuai dengan kenyataan ilmiah medis, bahwa HIV adalah penyakit kronis sama seperti Diabetes Melitus, penyakit Jantung Korener, Kanker, dan sebagainya yang akan diderita seumur hidup. Yang membedakan, penyakit HIV dapat menular namun penularan ini tidak mudah, yaitu melalui hubungan seksual yang tidak aman (tidak pakai pelindung), penularan secara vertikal yaitu dari ibu ke bayi,” ucap dokter yang aktif di organisasi Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI). Restuti menambahkan, semua warga negara Indonesia yang menderita HIV AIDS berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan hak atas pendidikan, serta larangan tes wajib. Hal ini karena dasar hukum tes HIV AIDS sifatnya sukarela sesuai prinsip 5 C, concent, confidentiality, counseling, correct, connection to care-support-treatment. Sesorang yang sudah terinfeksi HIV AIDS harus segera mendapatkan obat as soon as possible. Pengetahuan tentang HIV AIDS sangat penting untuk pengendalian dan pencegahan HIV AIDS, dengan pengetahuan yang cukup diharapkan akan tercapai target zero growth, yaitu tidak ada lagi infeksi yang disebabkan HIV AIDS sehingga tidak ada kematian akibat HIV AIDS, dan yang lebih penting, tidak ada diskriminasi pada penderita HIV AIDS. Acara yang juga diisi dengan jalan santai dan senam bersama ini dihadiri oleh perwakilan DPRD Sumut, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Direktur Rumah Sakit USU, serta beberapa organisasi masyarakat yang berkecimpung di pelayanan HIV AIDS. (*/swt)